Latest Posts

Mendapatkan Harta Berharga Buku “THE PHILOSOPHY OF INTELLIGENCE” Langsung Dari Penulisnya JENDERAL TNI (PURN.) PROF. DR. ABDULLAH MAHMUD HENDROPRIYONO, S.T., S.H., M.H

 

Bersama Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. Abdullah Mahmud Hendropriyono

“VELOX ET EXACTUS” berasal dari Bahasa Yunani merupakan kata kunci yang saya dapati ketika membaca lembaran-lembaran awal dalam membaca buku Philosophy of Intelligence karya Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. Abdullah Mahmud Hendropriyono, atau biasa sering disapa akrab A.M  Hendropriyono dalam Bahasa Indonesia velox et exactus adalah “kecepatan dan ketepatan”.

Kecepatan dan ketepatan dalam buku tersebut merupakan pondasi seorang agen inteligen untuk bertindak dalam mengemban sebuah misi. ‘Velox at exactus’ sendiri dibahas secara khusus pada Bab keempat dibuku Philosophy of Intelligence.  Velox at exactus menurut saya adalah kata kunci penting dalam buku yang dicetak setebal 200 halaman, dimana selalu mewarnai pada setiap pembahasan bab per bab buku tersebut, artinya ‘kecepatan dan ketepatan’ dianggap begitu penting bagi seorang inteligen atau agen untuk bertindak dalam pengambilan keputusan.

Philosophy of Intelligence sendiri dimaknai dalam buku ini adalah cara berpikir dan pengembangan intelektual berpikir seorang agen, agar tidak berhenti berpikir kritis layaknya seperti para tokoh-tokoh filsuf dunia. Untuk bertindak cepat dan tepat seorang agen harus terus berpikir dan mengembangkan ilmu pengetahuannya dalam segala bidang sebagai referensi agar tidak terjadi ‘logical fallacy’ atau kekeliruan logis. Ibarat dari sebuah pohon yang juga dibahas dalam buku tersebut ‘logic’ adalah akarnya dan Philosophy of Intelligence adalah land atau tanahnya.

Dalam buku tersebut menyebutkan bahwa logic dalam philosophy adalah konstruksi dasar dalam philosophy intelligence. “corgito ergo sum” or I think therefore I exist” begitulah penggalan pepatah lama (Rene Descartes -1596) dalam buku tersebut yang dimaknai sebagai “saya berpikir maka saya ada”, seorang agen yang tidak mampu berpikir maka agen tersebut dianggap mati.

Buku yang berisikan essay dan pemikirannya bapak Jenderal Hendropriyono seorang legend dan tokoh intelligence bangsa beliau menuliskan essay dan pemikirannya dengan bahasa yang sangat mudah dicerna oleh para pembaca awam seperti saya. Jujur ketika membaca buku-buku filsuf selalu didapati beberapa diksi dan padanan kata yang sangat berat dan harus kita verifikasi atau dicari makna kataya terlebih dahulu untuk bisa melanjutkan ke chapter berikutnya.

Buku ini begitu mengalir mulai dari abstraksi awal kemudian masuk ke bab pendahuluan sangat membuat kita penasaran untuk masuk ke chapter berikutnya, biasanya buku-buku berat sudah dapat dipastikan saya akan stop di pendahuluan dan mencoba untuk menarik konklusi dan akan slalu terbenak dipikiran saya ‘ntar aja lanjutnya, tunggu waktu senggang’.

Membaca buku Philosophy of Intelligence bagi saya,  sama seperti halnya ketika saya menonton film The Bourne Identity yang disutradarai Douglas Eric Liman dan  dibintangi aktor top dunia Mad Damon berperan sebagai Jason Bourne seorang agen CIA yang mendera amnesia ketika bertugas, namun karena sudah terbiasa dan terlatih, alam bawah sadarnya slalu mengajak dia bertidak berdasarkan ketepatan dan kecepatan, bagaimana dia melakukan due diligent, mengumpulkan data A1, menganalisanya dengan cepat untuk bertindak dalam pengambilan keputusan.  

Dalam dua jam dengan begitu nikmatnya membaca buku Philosophy of Intelligence saya sudah masuk ke bab III “Essence” atau esensi, membahas esensi berpikir seorang agen.

Saya yakin beliau bapak Hendropriyono menulis buku Philosophy of Intelligence tidak diperuntukan terbatas hanya untuk para intelligence atau agen-agen nasional yang sedang bertugas menjaga NKRI, akan tetapi dengan penulisan yang begitu mengalir saya merasakan buku ini juga diperuntukan atau dapat dikonsumsi tanpa batas bagi orang-orang biasa seperti saya yang bekerja di segala sektor untuk dapat menyerap ilmu philosophy intelligence yang bisa diaplikasikan sebagai bentuk akurasi, kecepatan,  dan ketepatan dalam dunia kerja.  

Terimakasih atas harta yang sangat berharga ini, ilmu yang sangat berharga ini kelak akan dapat menjadi pedoman dan motivasi bagi setiap generasi, khususnya generasi muda untuk bertidak lebih mengedepankan keakuratan berpikir, kritis , dan Velox et Exactus.(NDY-9/12/22)

Sehat, Berkah, dan Bahagia slalu buat bapak A.M Hendropriyono sekeluarga..Aamiin

PANDEMI = PANIK DEMI COVID 19


Ilustrasi gambar - https://blogs.chapman.edu

Panik demi COVID-19 ? COVID-19 seakan slalu memproduksi cerita dan drama-drama baru, dari hari ke hari korban semakin meningkat, data WHO saat ini menunjukan lebih 4 juta jiwa penduduk dunia telah terinfeksi, dan 200 ribu jiwa korban meninggal, belum lagi drama ekonomi global seperti orang bunuh diri lompat dari pesawat tanpa menggunakan parasut.

Namun patut kita sukuri bahwa tingkat kesembuhan dari outbreak ini cukuplah tinggi dibandingkan dengan angka kematian akibat COVID-19,  data yang dilansir Jhon Hopkins media center, angka tabulasi yang sembuh dari COVID-19 diatas 1 juta jiwa atau berkisar diangka 20%, walaupun vaksin atau obat khusus untuk penyakit ini masih dalam proses.

Dari beberapa berita yang saya baca, pada umumnya pasien  sembuh, mendapatkan treatment dari para medis adalah dengan cara melakukan isolasi khusus terhadap pasien tersebut serta meningkatkan imunitas tubuh mereka  dengan cara mengkonsumsi vitamin, makanan bergizi dan berusaha mengajak pasien untuk tetap dalam kondisi stabil atau tidak stress, ironisnya lagi obat-obat tradisional (Jamu) saat ini menjadi trend, penjualannya meningkat tajam, artinya masyarakat berusaha menjaga ketahanan tubuhnya dengan melakukan segala bentuk ikhtiar.

Standar pencegahan yang dikampanyekan WHO juga telah menjadi rujukan seluruh manusia dunia, seperti mencuci tangan, menggunakan masker, sanitizer, menjaga jarak, /social distancing, dan tetap melakukan prilaku hidup bersih. Muncul gelombang tsunami positif, tanpa kita sadari seperti membentuk pola baru mengajak manusia untuk hidup lebih bersih, dan bagaimana betapa pentingnya dampak dari cuci tangan pada kehidupan kita saat ini ..he..he. 

COVID-19 tidak pandang bulu, angka tertinggi penyebarannya  berdampak di wilayah Eropa dan Amerika yang telah mencapai lebih dari 1 juta jiwa. Kedua benua yang selalu menjadi perhatian dan perbandingan dunia dalam melihat tataran kehidupan mayarakatnya, bisa dikatakan sangat sadar, sophisticated, taat terhadap regulasi dan dianggap lebih teratur.

“Tapi data tersebut  bukan mewakili satu negara ya..” benar angka tersebut bukan merupakan representasi dari satu negara, namun terlintas justeru angka penyumbang terbesar adalah negara - negara besar dimana memiliki peradaban sosial yang cukup mapan.

Aneh ya !!!

Apakah bumi kembali berevolusi. Berputar kembali ke kondisi sejarah pandemi yang terjadi pada abad - abad sebelumnya, blackdeath, wabah Spanish flu ada abad ke 19 yang juga mengguncang dunia dimana memakan korban lebih 5 % penduduk dunia terinveksi wabah tersebut, dan menginfeksi lebih dari 20% masyarakat eropa.

Konon ada yang mengatakan wabah spain flu tersebut merupakan senjata biologi yang digunakan pada perang dunia pertama. Kemudian wabah cholera yang sempat banyak di jadikan cerita – cerita novel romatis, salah satu diantaranya adalah    love time n cholera”.

Dalam sejarah Islam sendiri, Nabi besar Muhammad SAW pernah menghadapi wabah, dan cara yang dilakukan beliau adalah dengan menutup kota Madinah pada saat itu agar umatnya untuk tidak keluar dari kota dan umatnya yang dari luar untuk tidak masuk ke kota yang telah terkena wabah, tujuannya untuk menghambat penularan dari wabah tersebut.

Dari sebuah riset yang ditulis oleh dua orang pakar ekonomi dunia Sergio Correia, (Economist, Board of Governors of the Federal Reserve System) dan Stephan Luck, (Economist, Research and Statistics Group of the Federal Reserve Bank of New York) yang berjudul “How can we save lives and the economy? Lessons from the Spanish Flu pandemic”, dalam risetnya menyebutkan penerapan Non – Pharmaceutical Interventions (NPIs) atau umum kita kenal dengan social distancing sangatlah penting, karantina wilayah dapat memiliki efek positif dalam membatasi lonjakan infeksi dan menghindari korban massal, dalam studinya yang diambil dari pandemic Spanish flu tahun 1918 bahwa kota – kota yang menerapkan  NPIs atau social distancing secara lebih awal tidak akan berdampak terhadap masalah ekonomi yang berkepanjangan, dan kota tersebut dapat melaksanakan ekonomi riil setelah pandemi mereda, dan dari risetnya mengatakan kota tersebut akan lebih cepat mengalami peningkatan secara ekonomi dibanding kota – kota lainnya.

Fakta yang saya amati sejak munculnya wabah COVID-19, masyarakat dunia begitut panik, penyebaran wabah ini seakan berlari begitu cepat, dari Januari 2020 sampai saat ini sudah menginfeksi jutaan  penduduk dunia.

Logika sederhana saya mengatakan, kenapa ketika virus tersebut mulai mewabah, kita tidak mengikuti petunjuk yang terbentuk dari sejarah atau belajar dari sejarah, tentunya tidak akan ada kejadian sebesar ini. Pencegahan suatu wabah  sangatlah simple “cukup dengan menahan pergerakan manusia”, jika ada yang terinfeksi rawat dan isolasi mereka dengan nyaman tanpa menimbulkan stress. Kegiatan diberhentikan sementara dan seluruh energi fokuskan untuk menghadapi dampak sosial yang akan terjadi dimasyarakat.  

Entah kenapa negara seperti Amerika dan Eropa benar - benar terpapar parah, sebodoh itukah benua memiliki tataran kehiduan sosial yang begitu mapan, hingga wabah tersebut mampu menyerang begitu dasyatnya, dan very funnynya lagi China yang kita ketahui sebagai pusat penyebaran wabah mampu menekan angka masyarakatnya yang terinfeksi, sejak Februari 2020 lalu, negara tirai bambu menduduki klansemen teratas dari angka korban terbanyak, namun sampai bulan Maret kondisi tersebut berubah, China sangat survive, angka yang terinveksi sangat flat dan  klansmen tersebut digantikan oleh Amerika. China sangat berhasil menerapkan social distancing.

Amerika dan China sejak 2019 telah memulai pertikaiannya dengan perang dagang antar dua negara yang juga memberikan dampak ekonomi dunia, kemudian perang dagang tersebut berlanjut dengan pandemi COVID-19, yang sampai saat ini masih menjadi polemik kita semua. Ada berita dimedia yang saya baca ntah benar atau tidak menyebutkan bahwa Amerika akan menuntut China atas pandemi yang telah menimpa dunia, Amerika mengangap Chinalah biang kerok dari semua ini, statemen tersebut semakin memperkeruh apa yang telah  menimpa masyarakat dunia.

Belum lagi bermunculannya isu - isu konspirasi yang menganggap pandemi adalah kepentingan segelintir elit dalam mendapatkan pengaruh global, wah seram ya, panik atau kepanikan dianggap memiliki nilai jual, pandemi seakan berubah menjadi “Pandemi = panik demi COVID-19”. Dilain sisi,  virus - virus yang telah mendekam lama dibumi dimana merenggut korban hingga puluhan juta jiwa, namun tidak pernah membuat kita perduli atau sepanik ketika menghadapi COVID-19. (200511 – NDY, - kangen jalan – jalan,) To be continue…

CERITA DAN DRAMA COVID 19

sumber gambar : https://www.timescolonist.com

Melihat situasi dunia saat ini dengan kedatangan sang virus yang dinamakan Corona dan dalam beberapa bulan  berganti nama yang sangat keren menjadi Covid 19, mampu membuat seluruh dunia panik, ketakutan dan paling parahnya dalam tempo tiga bulan ekonomi crash/anjlok secara global, harga minyak turun drastis, rupiah melemah, dan  

IHSG yg tadinya bertengger 6000 sekaang terjun bebas di angka 4000, terjadi panic buying dimana – mana,  semua negara memberlakukan lockdown di negaranya masing - masing demi memperotek dan menghambat penyeberan siCovid 19 ini. Kondisi tersebut membuat diri saya dan mungkin seluruh penduduk dunia resah, covid 19 mampu menegaskan sirkulasi 10 tahunan anjloknya ekonomi dunia yang saya pahami  sejak tahun 1998, 2008 dan diawali kembali pada tahun 2018 dimulai dengan krisis keuangan global,  perang dagang, hingga puncaknya pada awal tahun 2020, covid 19  telah  mempertegas kembali rontoknya ekonomi secara global.

Melihat kejadian tersebut, bagi yang hobi nonton, kejadian serupa sebanarnya telah terpapar secara fiksi di film – film dunia, dan banyak pesan dapat kita ambil pelajaran dari film – film yang diproduksi oleh para sutradara terkenal, seperti mission impossible, designated survivors, war z, dan beberapa film lainnya yang menggambarkan dampak dari Industry Diseases, dimana virus yang dijadikan objek dan mampu dibuat sebagai senjata biologi pemusnah masal, virus yang dikembangkan dan diperjual belikan, virus yang disebarkan sebagai alat poitik, dan ada salah satu film lawas menarik “Contagion” yang dibintangi aktor Matt Damon, dimana ceritanya mirip apa yang teradi saat sekarang ini,  menyebarnya virus “MEV- 1” pada film tersebut, dalam waktu beberapa bulan mampu memberikan dampak kepanikan terhadap dunia. (Contagion dalam kamus – kamus internasional dapat diartikan sebagai penyebaran atau penularan).

Plot cerita “contagion” sangat menarik, titik awal penyeberannya berasal dari Hongkong, dan covid 19, awal berkembangnya dari Wuhan, China. Virus MEV- 1 dalam film cotagion juga merupakan zoologist virus, berkembang dari hewan seperti kelelawar. Ilustrasi penyebarannya dimulai dari makanan atau kotoran kelelawar yang diproduksinya telah terinfeksi dan jatuh kekandang babi, kemudian dimakan oleh babi tersebut, daging babi dibawa oleh sipeternaknya untuk dikirm kerestoran di Hongkong, dan virus tersebut bersentuhan langsung dengan chef atau kepala koki restoran, awal penyebarannya mulai teridentifikasi dari restoran di Hongkong yang pengunjungnya banyak dari wisatawan dunia, akhirnya mampu membawa wabah tersebut kenegara mereka masing – masing.

Dalam film contagion, WHO yang menjadi corong kesehatan dunia, menghimbau dan memberikan statemen untuk menjaga diri, tidak keluar rumah, mengunakan masker, hand sanitizer, dan kondisi yang sama saat ini ketika Covid 19 dinyatakan sebagai pandemi.

Dalam film tersebut, kondisi dimanfaatkan oknum tertentu untuk menambah kepanikan, dan pada akhirnya pemerintah memberlakukan lockdown dengan menutup kota yang telah terinfeksi secara masif. Kejadian cukup membuat kerancuan antara masyarakat dalam menghadapi kondisi tersebut. Pada  akhirnya dikarenakan tidak adanya kepastian yang mereka dapat dari pemerintah, terjadi tindakan  anarkis, dimana para penduduk kota tersebut mulai tambah panik, sehingga mereka menjarah setiap toko – toko dan apotik untuk bertahan hidup. Diujung film tersebut, akhirnya dunia mampu menciptakan vaksin untuk  menangkal penyebaran virus dan kondisi kehidupan duniapun kembali normal.

Apakah covid 19, kepanikannya juga akan berlangsung seperti difilm “contagion” ? 

Jawabannya iya, Covid 19 sangat sukses membuat kepanikan di masyarakat.  Baru-baru ini saya membaca berita dimedia lokal,  US dengan kasus penyebaran corona yang masuk dalam 10 besar dunia tersebut, cukup membuat masyarakatnya panik dan menariknya lagi, selain toko kebutuhan yang dipenuhi masyarakat, tokoh yang menjual senjata apipun juga laris dibeli oleh masyarkat Amerika, motif yang saya pahami, mereka takut terjadi keos dan mereka punya senjata untuk melindungi diri mereka masing dirumah.

Apakah akan separah itu ?

Beberapa ahli dari virology dan  tenaga medis, banyak yang menghimbau dan mengatakan bahwa virus ini dapat dilawan dengan meningkatkan anti body, imunitas kekebalan tubuh dengan cara hidup sehat, berolahraga terartur, tidur cukup, dan banyak mengkonsumsi vitamin. Pasien kronis umumnya adalah mereka yang berada pada usia lanjut dan memiliki penyakit – penyakit bawaan sehingga virus covid 19 yang masuk ketubuh mereka mampu memperparah keadaan bahkan bisa mengakibatkan kematian.  Obat untuk Covid 19 juga telah ada, yang katanya telah dibeli pemerintah Indonesia untuk mengobati rakyat Indonesia yang terinfeksi.

Kondisi kota Wuhan, menurut beberapa berita yang saya baca, sudah tidak ada kasus baru untuk covid 19, dan China sendiri mulai menawarkan bantuan - bantuan ke negara – negara yang mulai terjangkit wabah covid 19 ini, dan mereka menganggap mempunyai model untuk penanganan kasus per kasus.

Jhons Hopkins, media center yang mengamati kasus covid 19 sejak Januari 2020, mencatat (pertanggal 22/03/2020) sebanyak 307,280 kasus dari 171 negara, dan jumlah kasus yang sembuh sebanyak 97,378, dan meninggal dunia 13,049. Dari data tersebut persentase tingkat kesembuhan dari total adalah 31% dan kematian hanya 4,2%, namun penyebaran covid 19 dari hari kehari selalu bertambah. Saya bukan tenaga medis bahkan dokter sekalipun, tapi secara angka bisa dibayangkan bahwa tingkat kematian dari  covid 19 sangatlah kecil dan tingkat kesembuhannya walaupun tidak besar namun lebih besar dari angka kematian, artinya secara gamblang bisa disimpulkan bahwa pernyataan mengenai covid dapat dilawan dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh mungkin bisa dibenarkan.

Namun kenapa dunia bisa sepanik ini ya ?

Kepanikan timbul, dikarenakan berita dan daya sebar virus ini yang cukup cepat, sejak awal tahun 2020 sampai saat ini, China yang menjadi pusat penyebaran telah terindentifikasi sebanyak 81 ribu kasus, diikuti Italia 53 ribu kasus, US 26 ribu kasus, Spanyol 25 ribu kasus, Jerman 22 ribu kasus, Iran 20 ribu kasus, Prancis 14 ribu kasus, dan sisanya tersebar di belahan dunia lainnya. Komparasi yang saya ambil dari data WHO tentang penyakit lainnya seperti Tubercoulosis (TB), dalam catatan WHO penyakit TB telah memunculkan angka kematian penduduk dunia sebanak 4000 orang per hari, sekali lagi 4000 perhari ..tapi kenapa kita tidak sepanik Covid 19 ya dalam menghadapi kasus TB ini, apakah karena ini virus lama yang berganti nama baru.

Ada candaan menarik dari teman nun jauh disana, kenapa Italia menjadi negara kedua terbesar penyebaran Covid ? dengan gampangnya dia menjawab, "karena Italia telah menandatangani perjanjian dagang dengan China tahun 2019 lalu.. " Terus kenapa US bisa berada pada posisi ketiga ? "karena US telah memulai perang dagang dengan China tahun 2019 lalu "…wkkkk.

Apapun itu semoga badai ini cepat berlalu, tetap dirumah, tetap menjaga lingkungan agar slalu bersih, makanan yang bergizi, saling membantu antar sesama, banyak berdoa dan paling penting lagi jangan panik,  kepanikan hanya memberikan keuntungan bagi sipencipta kepanikan.  

Harapannya, dunia bisa segera seperti di film “contagion”,  segera membuat vaksin untuk Covid 19 agar keresahan dan kepanikan masyarakat dunia dapat teratasi..dan bagi yang ada uang banyak it’s good time for stock buying biar IHSG kita bisa recovery dan ekonomi kembali normal he..he.he (NDY,22/03/2020)…happy weekend, keep healthy & smiling

P.S : IHSG (Index Harga Saham Gabungan)

SPIRIT KEBERAGAMAN – Merry Christmas & Happy New years


SPIRIT KEBERAGAMAN – Merry Christmas & Happy New years
Spiritualitas yang meningkat, kebahagiaan , saling menghargai, kedamaian, kemenangan, begitulah yang bisa saya rasakan dan saya nikmati ketika berada dikota yang masyarakatnya merayakan Natal. Hampir di setiap sudut kota terpapar simbol – simbol perayaan, seperti pohon terang, lampu kerlap kerlip, suasana khusuk di tempat – tempat ibadah, mudik, dan kumpul bersama keluarga besar. Harmonisasi yang dinamis tersebut mampu memberikan keindahan dalam melihat betapa besar ideologi itu tumbuh dari tahun ke tahun, rasa tersebut sangat sama apa yang saya rasakan ketika merayakan Lebaran hari besar umat Muslim.
Sadar atau tanpa kita sadari, yakin atau tidak kita yakini, keyakinan dari kaum Nasrani ini merupakan ideologi yang sangat tua, telah lahir pada abad pertama sebelum Islam lahir, dan Islam sendiri lahir pada abad ke tujuh. Keyakinan - keyakinan tersebut mempunyai andil dalam membumbuhi perkembangan peradaban dunia yang tumbuh begitu berdinamika.
Melihat peristiwa sejarah dari abad Pertama masehi sampai dengan abad - abad selanjutnya , terlihat berkembang secara politis dan menghasilkan simbol – simbol kekuasaan. Awal abad pertama “Roman Empire" mulai memperlihakan eksistensinya tehadap dunia dengan membawa pengaruh doktrinisasi ideologi sebagai landasan kehidupan pada saat itu. Masyarakat yang tadinya mengambang pada akhirnya memiliki keyakinan utuh memeluk paham yang di wariskan oleh Nabi Isa.as. Signalmen positif tersebut terus mengalir dalam kehidupan sehingga rakyat yang tidak mengenal Tuhan akhirnya menyadari bahwa semua yang ada di dunia ini adalah ciptaan dari Semesta pemilik bumi dan segala isinya
Seiring dengan perkembangannya, gejolak manusiawi kekuasaan tersebut terus tumbuh sehingga melahirkan paham – paham ideologi yang sama dengan perbedaan pada partisi kekuasaan, salah satunya adalah Kristen Orthodok, tumbuh pada pertengahan abad ke tiga, sejak Byzantium memegang kekuasaan di belahan timur Eropa, Rusia dan berpusat di Constatinople atau lebih kita kenal dengan Istanbul, dan sampai pada akhirnya Islam lahir pada abad ke tujuh dengan membawa pengaruh yang kuat sehingga pada kekuasaan Ottoman di bawah Sultan Mehmet mampu mengalahkan Byzantium dan merebut Constantinople yang berdampak terhadap transisi ideologi.
Saya merasa beruntung karena pernah bersentuhan dengan jejak peradaban tersebut. seperti di Sofia terdapat bangunan gereja yang telah berumur ribuan tahun, dibangun pada abad keenam “St. Sofia”, konon gereja tersebut pernah digunakan sebagai masjid, bahkan Mesjid – masjid yang di bangun sejak kekuasaan Usmaniah masih tegak berdiri, kemudian Hagia Sofia dibangun pada abad ke lima di Istanbul dulunya merupakan tempat ibadahnya agama Nasrani dan pernah dipakai sebagai masjid sejak jaman Usmaniah. Presiden Artarturk menjadikan Hagia Sofia sebagai memorial museum untuk mengenang lahirnya sebuah peradaban besar.
Menarik dari apa yang saya lihat, dari setiap transisi kekuasaan, tempat – tempat yang memiiki sejarah peradaban seperti rumah ibadah masih utuh dan tidak ada satupun bangunan yang dihancurkan. Walaupun beberapa tempat mereka gunakan atau mereka jadikan sebagai tempat ibadah, namun ada beberapa tempat yang mereka tinggalkan bahkan mereka rawat untuk kebebasan pemeluk agama lainnya, keberagaman telah mengajarkan toleransi dari kehidupan ribuan tahun yang lalu.
Pada akhirnya kehidupan beragamalah mampu memberi rasa nyaman kita dalam berinteraksi dari perbedaan – pebedaan yang ada dan meredam konflik-konflik dari hasrat politik kekuasaan, karena konsesi ajaran - ajaran agama manapun didunia ini saya yakin lebih mengedepankan unsur-unsur kemanusian.
Selamat Merayakan Natal kapada teman – teman yang merayakan …and Happy new years

Bisakah Macan Hidup di Kandang Singa



Bisakah Macan Hidup di Kandang Singa

Bisakah macan hidup dikandang singa?, begitulah analogi yang tergambarkan ketika melihat hasil susunan kabinet Jokowi "Kabinet Indonesia Maju", politik identitas yang dimainkan dalam perhelaan Pilpres lalu bersimbiosis menjadi politik renyah yang dimainkan petahana dan mampu melakukan rekonsiliasi hingga dari lawan bisa menjadi pembantunya ..luar biasa ya.

Macan bisa akrab dengan singa, hal tersebut hanya bisa terjadi di Kebun Binantang, dimana ada para pawang yang mampu menjaga mereka lebih nyaman, lebih sehat dan tidak kelaparan, berbanding terbalik jika kedua binantang itu hidup di hutan rimba, dimana ketika lapar teman aja bisa jadi lawan. Dan itu mungkin yang menjadi kekhawtiran, ketika kondisi kebun binantang  tersebut berubah menjadi hutan rimba, tentunya kemungkinan besar tersebut bisa aja terjadi.

Terpilihnya Prabowo dalam Kabinet Presiden Jokowi, sebagai Menteri Pertahanan, Kementerian yang memiliki anggaran terbesar dari kementerian lainnya,  menjadi tanda tanya besar bagi para pendukung kedua belah pihak, ada apa seorang oposisi yang sangat keras dalam pertandingan politik lalu hingga akhirnya bisa berbalik mau menjadi pembantu Presiden. Pikiran positif mengatakan bahwa itu merupakan jiwa besar seorang Prabowo yang mau mengorbankan ego oposisinya untuk mengabdikan dirinya kepada negara tercinta dalam memberikan kontribusi sesuai kemampuan yang ia miliki.  

Pilpres di Indonesia kali ini bisa dikatakan merupakan yang paling keras dan akan menjadi bentukan sejarah sendiri. Puluhan trilunan rupiah anggaran dihabiskan untuk pemilihan, kemudian berujung  korban ratusan dari petugas atau panitia Pemilu meninggal dunia, dan tidak sedikit rumah tangga yang bubar, diputusin pacar akibat pemilihan kemaren he..he..he. Namun diakhir cerita perdebatan panas dalam beberapa bulan lalu, teriakan para politikus, para hujater, dan lain sebagainya berujung rekonsiliasi mutlak, semua bisa kembali akrab, diparlemen bisa santun dalam memutus RUU yang juga menjadi perdebatan  berujung demonstrasi yang juga memakan korban. Cape deh..!!!

Ada banyak yang mengatakan untuk apa diadakan Pilpres, toh akhirnya berujung seperti ini, lebih baik negosiasi atau sepakati aja diawal, dan anggaran puluhan triliunan rupiah untuk pemilihan kemaren mungkin sekian persennya dapat  digunakan alokasinya untuk bantu - bantu rakyat misikin. Prof. Effendi Gajali dalam ILC lalu mengatakan peristiwa yang terjadi di Indonesia merupakan hal unik, dan menurut beliau belum ada ilmunya dimana - mana.  

Dan menarik jika mendengar anekdot atau Jokenya Adrian Napitupulu di acara Mata Najwa lalu, “Wi..kemaren pilpres duit  gw habis banyak nih, bantu gw donk “, Ya udah Wo lo jadi pembantu gw mau gak, ntar gw kasih lo jadi Menteri paling ok deh, jawab Jokowi”, “ Ok deh kalo gitu”…he..he..he tapi itu hanya jokenya bang Adrian ya bukan beneran dan semoga aja tidak benar.

Tapi terlepas dari itu semua, salut dengan Presiden Jokowi, yang hampir 50 % kabinetnya dari kalangan professional dan mampu memangkas beberapa generasi dengan menempatkan orang – orang muda dalam lingkungan Kabinetnya dan merupakan  gebrakan yang sangat luar biasa. Polarisasi menunjukan bentuk keseriusan Presiden dalam mewujudkan pembangunan SDM yang berorientasi pada hasil.  Melihat perlambatan ekonomi global yang terjadi saat ini, tentunya harapan kedepan terhadap  para orang – orang muda tersebut agar dapat memberikan inovasi dalam menciptakan ruang baru dalam pembangunan sektror – sktror strategis  berimplikasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, dan orang – orang tersebut juga bukan orang sembarangan, mereka  telah membuktikannya dengan prestasi - prestasi dan segudang pengalaman yang mereka miliki.

Harapan kedepan tentunya kami sabagai masyarakat Indonesia, berharap Indonesia ini menjadi negara yang lebih maju lagi, rakyatnya Makmur,  pertumbuhan ekonomi semakin merata, dan yang paling penting terus ciptakan kondisi aman biar jadwal ngopi kita tetap asoi…Happy Weekend. (NDY, 26/10/19)

CERITA BEOGRAD II : JEJAK BUNG KARNO

Foto Presiden Pertama Indonesia, Soekarno terpajang rapi di Museum JB. TITO 

Cerita Beograd kedua saya Kali ini begitu berkesan dan sangat spesial karena bisa menikmatinya bersama mantan pacar dan bisa berkunjung ke museum Yugoslavia dimana memiliki bukti sejarah, bahwa negara ini punya pemimpin yang cukup disegani didunia, Presiden JB Tito, ceritanya beliau sangat akrab dengan Presiden pertama Indonesia, Soekarno.

Tito mampu keluar dari pengaruh Rusia dan berdiri sendiri sebagai negara komunis dengan mendirikan non alignment movement atau negara non Block yang diikuti oleh Indonesia pada saat itu, sangat menarik bukan ? dan jika mengunjungi museum Yugoslavia dialamnya juga terdapat museum khusus untuk presiden Tito, dan terpajang rapi foto – foto Soekarno di deretan pemimpin dunia yang memiliki hubungan baik dengan Tito.

Bangga sekali, ketika melihat my first President dihargai dan dihormati oleh sebuah negara dan bukti sejarah ini tentunya harus dishare agar dunia tahu bahwa Indonesia adalah negara yang sangat berpengaruh di dunia. Terdapat dua foto dan bukti bintang penghargaan yang diberikan Soekarno kepada Tito, dan ini menunjukan betapa pentingnya Indonesia dimata dunia.

Seketika muncul pertanyaan di benak saya, apa yang menjadikan Yugoslavia penting buat Indonesia atau Indonesia penting buat Yugoslavia ?, dimana kita ketahui pergolakan menentang ideologi  komunis sudah mulai tampak di Indonesia sejak era tersebut.

Gerakan politik pergererakan berusaha merombak bentuk demokrasi liberal yang tidak menguntungkan para kaum plorateral yang menginginkan perombakan. Ideologi komunis sangat menguntungkan dalam sebuah pergerakan pada saat itu. Paham tersebut sangat memiliki pengaruh kuat,  dimana hampir disetiap negara Eropa pasti memiliki aliansi berpaham sosialis dan komunis. Sejak Lenin memperkenalkan kekuatan sosialis berbasis Marxisme sehingga mampu membangun kekuatan dengan merangkul negara – negara menjadi bagian dari Uni Soviet.

Namun yang menjadi unik buat Yugoslavia sendiri adalah mereka berusaha keluar dari pengaruh Rusia dan mereka ingin menjadi negara berbasi komunis tanpa ada tendensi dari mana- mana.


Presiden Soekarno menyempatkan Gueriila  medal kepada JB. TITO, "The Symbol of Anti Colonial Strugle?" 

Ada foto yang menarik perhatian saya terpajang di museum  Tito, yaitu foto Soekarno memberikan mendali penghargaan kepada presiden Tito, pada keterangan foto tersebut menyebutkan bahwa mendali itu adalah “Gueriilla Medal” merupakan “the symbol of anti colonial struggle”, pada periode 1944 - 1981 Presiden Tito telah menerima 106 penghargaan dari 60 negara dunia.  Medal Guerilla ini merupakan simbol anti kolonial, dimana pada saat itu pada tahun 1945 – 1949 Indonesia sedang berusaha untuk merdeka dan melepaskan diri dari kolonialisme, “symbol of freedom” tersebut diberikan bung Karno kepada Tito dan mungkin bisa  saya asusmikan bahwa Tito merupakan tokoh komunis dunia yang mampu berdiri sendiri dan lepas dari pengaruh negara besar Rusia yang hampir seluruh negara komunis dunia tidak bisa lepas dari pengaruh Uni Soviet pada saat itu.

Terlepas dari isu komunis yang didera Bung Karno pada saat era 1960, Bung Karno adalah tokoh patriotik yang sangat berpengaruh dunia, dan Bung Karno berjuang keras mengantar Indonesia menjadi negara besar dan indepeden tanpa ada pengaruh dari manapun. Akrabnya Bung Karno dengan negara – negara memiliki pengarus komunis dan sosialis,  beliau hanya berusaha mempelajari dan bersentuhan terhadap gerakan perjuangan mereka, sirkulasi sejarah dunia yang mengharuskan kita mempelajari bahwa konsep sosialis dan kapitalis adalah dua arah yang berbeda. Munculnya sosialisme merupakan kondisi  ingin memberikan kesejaheraan, prosperity bagi negara yang sedang mengalami tekanan monarki bahkan feodalisme pada saat itu, dorongan sosial pada saat itu ingin benar – benar ingin membuat rakyatnya sejahtera dan negara berusaha mengatur kesataran tersebut dengan memberikan penghidupan yang layak, pekerjaan dan strata sosial yang seimbang.

Menepis monarkisasi pada era tersebut konsep sosialisme dan bentuk komunisme sangat memiliki  pengaruh terhadap hampir seluruh timur eropa dan beberapa kawawan dunia. Namun tidak menepis sirkulasi sejarah tersebut dapat merubah paham sosialis ketika negara itu telah menjadi kuat hingga mampu menggabungkan konsep kapitalis dalam sistem ekonominya.

Saya merasakan bahwa Bung Karno sangat peka sekali dalam mempertimbangkan bagaimana membuat Indonesia menjadi negara merdeka, negara maju, untuk itu beliau berusaha berkunjung, dan bersahabat ke negara – negara memliki sejarah panjang dengan memiliki pergolakan politik untuk berusaha keras lepas dari penjajahan, dari situlah saya menilai bahwa Presiden pertama Indonesia sangatlah kharismatik dan bijaksana dalam memutuskan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, beliau butuh dukungan dan masukan kepada pemimpin – pemimpin dunia yang sangat fokus dan penuh pengorbanan dalam memperjuangkan negaranya, salah satunya JB. Tito, presiden Yugoslavia yang mampu memukul mundur Nazi dari negaranya.

Sedikit intermezzo ..SouthEastern Europe dan Balkan banyak diwarnai dengan wanita – wanita berparas cantik, bagi yang pernah berkunjung ke wilayah – wilayah Balkan pasti lah sangat setuju dengan apa yang saya katakan, paras mereka sangat berbeda dengan wanita – wanita di eropa Barat, mereka memiliki blasteran dengan kontur mengikuti peradaban - peradaban sebelumnya, perbaduan Yunani, Roma, Turki, dan Rusia sebagai finishing touchnya mampu melengkapi warna dari ciptaan Tuhan yang sempurna nan indah itu,  bisa kebayangkan kenapa Soekarno  bisa berteman akrab dengan JB Tito dimana keduanya sama – sama orang yang sangat menghargai the beauty of Lady.

Lebih satu jam merasakan kedigdayaan JB tito dan Bung Karno, kemudian lanjut lagi keliling - keliling kota Serbia.  Sebagai tips, di Serbia jangan lupa ketika membeli apa – apa setidaknya bill atau bukti pembayaran jangan sampai hilang, ini kejadian saat saya dan isteri tercinta membeli tiket bus untuk kembali ke pusat kota.

Setelah sampai di dua pemberhentian shuttle bus yang kami tumpangi,  kami dicek oleh petugas bus untuk pemeriksaan tiket yang normal dilakukan, dan ketika tiket bus kami diperiksa, muka petugas tersebut tiba -tiba berupah 90 derajat, mulai tidak ramah dan dihalte bus berikutnya kami diminta turun dari bus dan mereka bilang tiket bus kami tidak ada isinya.

Setelah mengalami perdebatan Panjang, sampai saya minta khusus kemereka untuk ikut kami kembali ketempat tiket bus yang kami beli, sipetugas itu tetap ngotot, dan  berulangkali nanya mana bukti pembelian, padahal sudah saya yakinkan kepadanya ayo temani saya kembali kekios toko tempat saya membeli tiket tadi, tetap aja dia gak mau dan terus nanya mana bukti pembeliannya, yang apesnya bill pembelian kami ntah cecer dimana...

Sampai kepada argumentasi mentok, mereka mengancam akan membawa kami kekantor polisi, kami dianggap nipu dengan bawa tiket yang gak diisi dan akan diancam denda sampai dengan 6000 dinar Serbia, wkkkk. Saya merasa saya diancam oleh sang petugas, tantangan itu saya ladeni “ayo kita ke kantor polisi” spontan saya berujar berani yang membuat muka isteri saya juga mulai marah dengan saya, sampai pada akhirnya datang dua pasangan muda yang berusaha membantu kami.  

Ujung cerita, Alhamdulillah akhirnya sipetugas percaya bahwa kami benar – benar habis ditipu dari pembelian tiket tadi, dan pesannya hanya singkat “ jika  beli sesuatu, khususnya untuk tiket bus harian di Beograd, bukti atau bill pembayarannya jangan sampai hilang, dan ketika ada kejadian seperti ini mereka akan gampang membantah dan jika ada billnya mereka tidak bisa mengelak” ujar sipetugas yang galak tadi…happy weekend.(NDY, 18/9/19)

LIR ILIR DAN SULTAN AGUNG MENGGEMA DI BULGARIA




LIR ILIR DAN SULTAN AGUNG MENGGEMA DI BULGARIA

Lir Ilir bergema di Bulgaria,  syair tua itu seperti mendatangkan kekuatan batin hingga mampu menceritakan kembali makna dalam dari syair tua tersebut kepada beberapa publik bulgaria yang tengah menyaksikan pemutaran Film Sultan Agung pada acara Film festival di Varna.

Lir Ilir adalah salah satu  syair paling tua lahir di kisaran Abad ke 14 di negeri ini,  dan diciptakan oleh seorang wali Allah Sunan kali jaga yang  slalu digunakan beliau berdakwah di bumi Nusantara.
Sekitar lebih dari 300 orang menyaksikan pemutaran film Sultan Agung,  sangat  takjub  karena  yg nonton film tersebut serius menyaksikanya dengan seksama, sampai di akhir film ditutup dengan tepuk tangan meriah oleh para penonton.. Sesuatu kejadian langkah ketika nonton bioskop orang orang pada tepuk tangan,  artinya para penonton hanyut dalam flot cerita karya Sutradara Hanung Bramantyo.
Sultan Agung sosok yang kita kenal sebagai raja Mataram,  mempunyai pandangan nasionalis dalam menyatukan Nusantara,  mampu memberikan hawa positif terhadap para penonton film tersebut bahwa  Nusantara memiliki peradaban yang sangat Tinggi.

Cerita sejarah abad ke 16  yang walaupun masyarakatnya terlihat Feodal,  namun menurut saya itulah sebuah proses sosiopolitik dalam sebuah peradaban, sosial masyarakat  begitu menghargai pimpinannya yg mereka anggap agung dan mampu membuat tatanan terhadap sistem kehidupan mereka pada saat itu.
Sultan Agung dalam cerita  babad tanah jawa diyakini juga memiliki  strata brahmana seorang sosok yg religius dan mondok di pesantren, walaupun beliau  keturunan raja- raja Jawa keinginannya untuk menjadi ulama dan berdakwah sangat luar biasa.

Salah satu dialog menarik pada film tersebut ketika Lembayung atau Nimas,  sosok wanita cantik dan merupakan satu toko fiksi yang dihadirkan Henung cukup membuat warna romantis pada film tsb. 
Nimas datang menghadap ke Rajanya karena pasukan Sultan Agung ketika bertempur melawan VoC di Batavia sudah mulai terkuras dan banyak yg telah menjadi korban termasuk sahabat sahabat sang Raja.

Nimas meminta Sultan Agung untuk menghentikan peperangan tersebut namun beliau membantahnya dengan sebuah dialog begitu membekas di telinga ini.." Jika aku hentikan peperangan ini,  saya tidak mau bangsa ini menjadi bangsa terjajah,  dan ini untuk masa depan anak cucu kita  ratusan tahun kedepan".  Dialog yg sangat menggelora tersebut, ntah itu fiksi atau bukan namun semangat membangun peradaban telah dilakukan orang orang hebat di Nusantara yang kaya raya ini.
Sosok Sunan Kali Jaga tidak muncul dalam film ini ,hanya pandangan pandangan dan dakwah Sunan Kalijaga banyak memengaruhi rasa dan jiwa pada film Sultan Agung,  salah satunya Lagu Lir Ilir.

Lir-ilir, lir-ilir…
Tandure wis sumilir…
Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar…
Cah angon-cah angon penekno blimbing kuwi…
Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro…
Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing pinggir…
Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore…
Mumpung padhang rembulane,
mumpung jembar kalangane…
Yo surako…surak iyo ☺️