Melihat
situasi dunia saat ini dengan kedatangan sang virus yang dinamakan Corona dan dalam
beberapa bulan berganti nama yang sangat
keren menjadi Covid 19, mampu membuat seluruh dunia panik, ketakutan dan paling
parahnya dalam tempo tiga bulan ekonomi crash/anjlok secara global, harga
minyak turun drastis, rupiah melemah, dan
IHSG yg tadinya bertengger 6000 sekaang terjun
bebas di angka 4000, terjadi panic buying dimana – mana, semua negara memberlakukan lockdown di negaranya
masing - masing demi memperotek dan menghambat penyeberan siCovid 19 ini. Kondisi tersebut membuat diri saya dan mungkin
seluruh penduduk dunia resah, covid 19 mampu menegaskan sirkulasi 10 tahunan anjloknya
ekonomi dunia yang saya pahami sejak tahun
1998, 2008 dan diawali kembali pada tahun 2018 dimulai dengan krisis keuangan
global, perang dagang, hingga puncaknya
pada awal tahun 2020, covid 19 telah mempertegas kembali rontoknya ekonomi secara
global.
Melihat
kejadian tersebut, bagi yang hobi nonton, kejadian serupa sebanarnya telah terpapar secara
fiksi di film – film dunia, dan banyak pesan dapat kita ambil pelajaran dari
film – film yang diproduksi oleh para sutradara terkenal, seperti mission impossible,
designated survivors, war z, dan beberapa film lainnya yang menggambarkan dampak
dari Industry Diseases, dimana virus yang dijadikan objek dan mampu
dibuat sebagai senjata biologi pemusnah masal, virus yang dikembangkan dan
diperjual belikan, virus yang disebarkan sebagai alat poitik, dan ada salah
satu film lawas menarik “Contagion” yang dibintangi aktor Matt Damon, dimana ceritanya
mirip apa yang teradi saat sekarang ini, menyebarnya virus “MEV- 1” pada film tersebut,
dalam waktu beberapa bulan mampu memberikan dampak kepanikan terhadap dunia.
(Contagion dalam kamus – kamus internasional dapat diartikan sebagai penyebaran
atau penularan).
Plot
cerita “contagion” sangat menarik, titik awal penyeberannya berasal dari
Hongkong, dan covid 19, awal berkembangnya dari Wuhan, China. Virus MEV- 1 dalam
film cotagion juga merupakan zoologist virus, berkembang dari hewan seperti
kelelawar. Ilustrasi penyebarannya dimulai dari makanan atau kotoran kelelawar yang
diproduksinya telah terinfeksi dan jatuh kekandang babi, kemudian dimakan oleh
babi tersebut, daging babi dibawa oleh sipeternaknya untuk dikirm kerestoran di
Hongkong, dan virus tersebut bersentuhan langsung dengan chef atau kepala koki restoran,
awal penyebarannya mulai teridentifikasi dari restoran di Hongkong yang pengunjungnya
banyak dari wisatawan dunia, akhirnya mampu membawa wabah tersebut kenegara mereka
masing – masing.
Dalam
film contagion, WHO yang menjadi corong kesehatan dunia, menghimbau dan memberikan
statemen untuk menjaga diri, tidak keluar rumah, mengunakan masker, hand sanitizer,
dan kondisi yang sama saat ini ketika Covid 19 dinyatakan sebagai pandemi.
Dalam
film tersebut, kondisi dimanfaatkan oknum tertentu untuk menambah kepanikan, dan pada akhirnya pemerintah memberlakukan lockdown
dengan menutup kota yang telah terinfeksi secara masif. Kejadian cukup membuat
kerancuan antara masyarakat dalam menghadapi kondisi tersebut. Pada akhirnya dikarenakan tidak adanya kepastian
yang mereka dapat dari pemerintah, terjadi tindakan anarkis, dimana para penduduk kota tersebut
mulai tambah panik, sehingga mereka menjarah setiap toko – toko dan apotik
untuk bertahan hidup. Diujung film tersebut, akhirnya dunia mampu menciptakan
vaksin untuk menangkal penyebaran virus
dan kondisi kehidupan duniapun kembali normal.
Apakah
covid 19, kepanikannya juga akan berlangsung seperti difilm “contagion” ?
Jawabannya iya, Covid 19 sangat sukses membuat kepanikan di masyarakat. Baru-baru ini saya membaca berita dimedia
lokal, US dengan kasus penyebaran corona
yang masuk dalam 10 besar dunia tersebut, cukup membuat masyarakatnya panik dan
menariknya lagi, selain toko kebutuhan yang dipenuhi masyarakat, tokoh yang
menjual senjata apipun juga laris dibeli oleh masyarkat Amerika, motif yang saya
pahami, mereka takut terjadi keos dan mereka punya senjata untuk melindungi
diri mereka masing dirumah.
Apakah
akan separah itu ?
Beberapa
ahli dari virology dan tenaga medis,
banyak yang menghimbau dan mengatakan bahwa virus ini dapat dilawan dengan
meningkatkan anti body, imunitas kekebalan tubuh dengan cara hidup sehat,
berolahraga terartur, tidur cukup, dan banyak mengkonsumsi vitamin. Pasien kronis
umumnya adalah mereka yang berada pada usia lanjut dan memiliki penyakit –
penyakit bawaan sehingga virus covid 19 yang masuk ketubuh mereka mampu memperparah
keadaan bahkan bisa mengakibatkan kematian. Obat untuk Covid 19 juga telah ada, yang
katanya telah dibeli pemerintah Indonesia untuk mengobati rakyat Indonesia
yang terinfeksi.
Kondisi
kota Wuhan, menurut beberapa berita yang saya baca, sudah tidak ada kasus baru
untuk covid 19, dan China sendiri mulai menawarkan bantuan - bantuan ke negara –
negara yang mulai terjangkit wabah covid 19 ini, dan mereka menganggap
mempunyai model untuk penanganan kasus per kasus.
Jhons
Hopkins, media center yang mengamati kasus covid 19 sejak Januari 2020, mencatat
(pertanggal 22/03/2020) sebanyak 307,280 kasus dari 171 negara, dan jumlah
kasus yang sembuh sebanyak 97,378, dan meninggal dunia 13,049. Dari data tersebut
persentase tingkat kesembuhan dari total adalah 31% dan kematian hanya 4,2%,
namun penyebaran covid 19 dari hari kehari selalu bertambah. Saya bukan tenaga
medis bahkan dokter sekalipun, tapi secara angka bisa dibayangkan bahwa tingkat
kematian dari covid 19 sangatlah kecil
dan tingkat kesembuhannya walaupun tidak besar namun lebih besar dari angka
kematian, artinya secara gamblang bisa disimpulkan bahwa pernyataan mengenai
covid dapat dilawan dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh mungkin bisa dibenarkan.
Namun
kenapa dunia bisa sepanik ini ya ?
Kepanikan
timbul, dikarenakan berita dan daya sebar virus ini yang cukup cepat, sejak awal tahun 2020 sampai saat ini, China
yang menjadi pusat penyebaran telah terindentifikasi sebanyak 81 ribu kasus,
diikuti Italia 53 ribu kasus, US 26 ribu kasus, Spanyol 25 ribu kasus, Jerman 22 ribu kasus, Iran
20 ribu kasus, Prancis 14 ribu kasus, dan sisanya tersebar di belahan dunia lainnya. Komparasi
yang saya ambil dari data WHO tentang penyakit lainnya seperti Tubercoulosis (TB),
dalam catatan WHO penyakit TB telah memunculkan angka kematian penduduk dunia
sebanak 4000 orang per hari, sekali lagi 4000 perhari ..tapi kenapa kita tidak
sepanik Covid 19 ya dalam menghadapi kasus TB ini, apakah karena ini virus lama
yang berganti nama baru.
Ada
candaan menarik dari teman nun jauh disana, kenapa Italia menjadi negara kedua terbesar
penyebaran Covid ? dengan gampangnya dia menjawab, "karena Italia telah menandatangani
perjanjian dagang dengan China tahun 2019 lalu.. " Terus kenapa US bisa
berada pada posisi ketiga ? "karena US telah memulai perang dagang dengan China
tahun 2019 lalu "…wkkkk.
Apapun
itu semoga badai ini cepat berlalu, tetap dirumah, tetap menjaga lingkungan agar
slalu bersih, makanan yang bergizi, saling membantu antar sesama, banyak berdoa dan paling
penting lagi jangan panik, kepanikan
hanya memberikan keuntungan bagi sipencipta kepanikan.
Harapannya,
dunia bisa segera seperti di film “contagion”, segera membuat vaksin untuk Covid 19 agar
keresahan dan kepanikan masyarakat dunia dapat teratasi..dan bagi yang ada uang
banyak it’s good time for stock buying biar IHSG kita bisa recovery dan ekonomi
kembali normal he..he.he (NDY,22/03/2020)…happy weekend, keep healthy &
smiling
P.S
: IHSG (Index Harga Saham Gabungan)