MELIHAT CAHAYA PAPUA DARI BANDARA DOMINE EDUARD OSOK SORONG
Cuaca cerah mengawali penerbangan saya menuju Timika walaupun sedikit mengalami distorsi dengan maskapai Nam Air yang akan me-reschedule penerbangan saya pada keesokan harinya dengan alasan operasional teknis, namun perjuangan keras untuk bermohon dan berdebat dengan petugas maskapai akhirnya pihak maskapai bisa memberangkatkan saya dengan penerbangan lain pada hari yang sama walaupun ada pergeseran jam. Dalam kesempatan ini Saya juga akan mengapresiasi dan terima kasih ya buat Nam Air.. yang bisa mengerti akan kebutuhan prioritas penumpangnya.
Terbang dari Manado menuju Timika dan transit selama dua jam di Sorong. Dua jam dengan sensasi rasa begitu dasyat dalam menikmati kebesaran Allah.
Sebelum mendarat di kepala burung cendrawasih, dari atas pesawat saya dapat menyaksikan pemandangan alam yang sangat - sangat Indah, birunya laut, sebagian terlihat hijau toska menandakan beberapa bagian laut kelihatan dangkal, tampak garis pasir putih pantai dari beberapa pulau, serta kapal - kapal nelayan dan kapal vinisi yg melengkapi indahnya pemandangan dari atas Kota Sorong Papua.
Bandara Sorong, Domine Eduardo Osok merupakan bandara Domestik Indonesia yang baru direnovasi dan diresmikan pada tahun 2016 sejak era Menteri Perhubungan Iganatius Johan. Awalnya saya membayangkan bandara Sorong adalah hanya bandara kecil, ketika mendarat saya begitu terkagum dengan melihat kondisi bandara yang mampu mendaratkan serta memarkir pesawat sebesar Boeing 737 dan Airbus.
Dilihat dari kepadatan penumpang dan parkirnya beberapa pesawat besar, pemerintah telah membangun berdasarkan perencanaan akurat serta tepat sasaran. Bandara yang cukup padat dan dampak dari pembangunan bandara lebih terasa kegunaannya. Dari apa yang saya lihat, bisa diasumsikan dampak tersebut berimplikasi pada peningkatan Ekonomi untuk kota Sorong.
Menurut saya sudah sangat tepat pergeseran pembangunan pada jaman pemerintahan Presiden Jokowi saat ini untuk lebih memprioritaskan seluruh pembangunan ke wilayah timur Indonesia. Selain untuk mengejar ketinggalan, wilayah timur Indonesia sangatlah kaya dengan hasil alam dan Potensi Wisata, dan Sorong lebih dikenal dengan kota minyak. Tapi Saya akan melihatnya khusus dalam satu sektor, yaitu hasil - hasil laut di bagian Timur Indonesia. Dengan adanya penambahan akses - akses seperti bandara dan pelabuhan tentunya akan mempermudah dalam meningkatkan bisnis olahan hasil laut.. Secara hitungan bisnis.. Ya bisa dikatakan untuk cost operasionalnya akan lebih terpangkas.
Dengan adanya BANDARA di Sorong, produk segar hasil laut dapat terakases dengan mudah oleh para pelaku usaha, para eksportir, dimana sebelumnya terkendala dengan waktu dan biaya yang sangat tidak efisien. Produk Fresh hasil laut sangat di minati dan salah satu sektor berjasa mampu meningkatkan pertumbuhan ekspor Indonesia dan Sorong salah satu kota yang memiliki sumber daya Alam tersebut, dari ikan tuna, krapu, Cakalang, Kakap, cumi, gurita, serta produk lainnya bahkan produk - produk olahan yang dikelola oleh para pengusaha kecil menengah (UKM) tentunya akan dapat dipasarkan secara mudah keseluruh pelosok Nusantara dan Dunia.
Domine Eduard Osok adalah nama seorang pahlawan nasional Indonesia, seorang pendeta, sosok beliau sangat berjasa penuh untuk literasi dan pengembangan religi di Papua.
Dari Sektor Wisata, saya sangat yakin, Sorong memiliki potensi wisata laut yang sangat luar biasa, dan jika diberi kesempatan waktu serta dilimpahkan kesehatan dan rezeki dari Maha Pencipta Alam ini, Sorong adalah next destinasi saya untuk mengeksplorasi serta mengunjungi pariwisata Alam di Kepala Burung Cendrawasih, Sorong.(Ndy, 18/02/18)
0 comments