Latest Posts

KAMPUNG NELAYAN BATU DAA PANTAI POTENSI PENGHASIL DEVISA

By February 08, 2018




Kampung Nelayan Batu daa Pantai


Gorontalo - Indonesia kaya dengan alam yang indah, terbentang dengan birunya samudera dari sabang sampe marauke dan berisikan lebih kurang 17 000 pulau, serta memiliki kekayaan yang tak terhingga dari laut sampai darat. Masih banyaknya daerah –daerah yang belum terjamah memiliki potensi baik untuk pengembangan sektor wisata dan hasil – hasil alam.

Batu Daa PantaiSulawesi adalah salah satu  pulau terbesar di Indonesia kaya akan hasil alam, laut dan darat yang berlimpah, dari ikan cengkeh, kelapa, vanilla, tambang serta hasil - hasil lainnya tentunya masih dapat dijadikan motor penggerak pembangunan negeri Indonesia tercinta.

Menarik menjadi perhatian saya adalah salah satu kampung nelayan berada di wilayah Gorontalo. Batu Daa Pantai, menurut penduduk setempat, dimana sekian puluh tahun daerah tersebut belum
terakses infrastruktur jalan yang memadai, dan sejak pemerintahan Presiden Jokowi inilah baru dibuka akses pembangunan jalan untuk menghubungkan wilayah tersebut ke kota walaupun ada beberapa jalan yang belum terakses.

Botu Daa Pantai adalah kampung nelayan memiliki potensi hasil laut yang berlimpah dan alam yang bisa dijadikan destinasi wisata. Hasil laut seperti ikan –ikan ekspor, per nelayan untuk ikan Tuna ( Jenis Yellow fin & Big Eyes Tuna) rata - rata mampu menghasilkan sebesar 100 sd 1000 kilo perhari sungguh hasil yang luar biasa, begitu juga dengan hasil ikan lainnya seperti ikan marlin, kakap, cumi, Mubarak, teripang, bulu – bulu babi yang saat ini mampu dijadikan komoditas ekspor untuk pasar Jepang, eropa, Amerika dan Timur tengah.

Batu Daa Pantai memiliki kendala kurangnya fasilitas – fasilitas pendukung bagi para nelayan untuk merawat ikannya agar kondisi kualitas tetap terjaga, seperti cold storage, transportasi, dan akses jalan yang membuat para pemburu ikan sangat kesulitan untuk menjangkau daerah tersebut.

Makanan laut seperti Ikan Tuna Bakar maupun seafood yang sangat lezat dan fresh dari nelayan setempat mewarnai suasana pantai yang natural dan eksotis jika dikelola secara professional tentunya mampu diangkat sebagai destinasi wisata baru .

Batu Daa Pantai juga menyimpan situs keramat berupa batu dan kuburan berumur lebih kurang 700 tahun, dari cerita masyarakat setempat batu daa terdiri dari dua kata Botu artinya batu dan daa besar dan diasumsikan sebagai batu besar dan makam tua adalah makam dari seorang nenek tua yang bernama Sultahnul Auliya atau dikenal dengan panggilan Tane Mela. Nenek Tane adalah seorang pendakwah yang menyebarkan agama Islam di Gorontalo, dan konon katanya beliau adalah termasuk garis kelompok keturunan sahabat dekat Rasulullah S.A.W. Beliau seorang auliyah yang tidak mau dipublikasikan.

Terdapat batu besar yang konon katanya adalah tempat Nenek Tane Mela berzikir, disebelah batu tersebut adalah Makam Nenek Tane Mela. Cerita dari penduduk setempat sudah berapa kali batu tersebut akan dipindahkan oleh masyarakat setempat dengan tujuan agar masyarakat dapat melihatnya, dengan berbagai cara penduduk berusaha memindahkannya namun batu tersebut tidak dapat digerakakan. Batu tersebut tetap dirawat oleh masyarakat setempat dan mereka mendirikan satu musholla agar masyarakat yang berziarah dapat shalat dan berdoa.

Kampong nelayan Botu Daa Pantai sangat pas untuk dijadikan tempat untuk berekreasi bersantai bersama keluarga sambil menikmati hidangan hasil laut oleh masyarakat setempat dapat menambah selera makan, mudah –mudahan pemerintah setempat lebih memperhatikan lagi potensi – potensi seperti ini dan membangun satu destinasi yang mampu mengangkat sektor perikanan dan pariwisata Indonesia.(NDY, 08/02/2018)







You Might Also Like

0 comments