MELIHAT TRINIL DALAM PERADABAN
Trinil adalah nama sebuah lembah yang berada pinggiran sungai Begawan Solo tepatnya pada desa wilayah Kabupaten Ngawi Jawa Timur. Trinil merupakan pusat penemuan plantanologi, dimana pernah ditemukannya fosil manusia purba jawa pertama bahkan di Dunia Phitencantropus E oleh Eugene Dubois pada tahun 1891.
Trinil terdapat museum yang dikenal dengan nama museum Trinil, dimana museum tersebut menyimpan fosil-fosil purba baik itu dari binatang purba dan fosil –fosil manusia purba sejak dari Phitecantropus dan Homo Sapiens yang merupakan pergeseran antara proses kejadian hingga sampai kemanusia modern saat ini.
Trinil inilah oleh Duboi seorang pakar anatomi dari Belanda telah menjawab berbagai teori-teori tentang kejadian manusia dari teori evolusinya Darwin, dimana mereka menyatakan bahwa Manusia adalah merupakan keturunan dari kera. Dubois berasumsi bahwa Manusia adalah manusia dan ini yang menjadi salah satu kebanggaan Indonesia dan menjadi slogan jika berkunjung di musemum Trinil dimana akan di jumpai tulisan besar “Trinil Menjawab Dunia”.
Dubois beranggapan ada satu mata rantai yang hilang “missing lInk” dalam teori-teori sebelumnya. Dan Dubois pada tahun 1871 mulai memetakan daerah-daerah yang kemungkinan akan ditemukan sisa –sisa perdaban purba sejak 1 sd 2 juta tahun lalu. pulau jawa menjadi pilihan saat itu karena karena dubois mendengar telah ditemukannya manusia wajak pertama dan pulau jawa adalah pulau tropis yang tidak pernah tersentuh dinginnya Zaman es.
Dari missing link itulah ditemukannya sebuah teori yang mematahkan teori sebelumnya bahwa manusia berevolusi. Pethecantropus erectus fosil pertama di temukan di lekukan aliran sunga Begawan solo pada jarak 175 m dari permukaan sungai di lembah trinil.
Penemuan ini menandakan bahwa Manusia pada dasarnya adalah Manusia, hanya proses untuk menuju manusia sempurnalah yang membedakan kejadian dari PE – Homo sapiens – sampai ke Manusia Modern saat ini.
Dan ini lah salah satu bentuk konkret dari kebesaran Tuhan yang menciptakan alam semesta beserta isinya, bahwa proses perkembangan, manusia tidak semata - mata terlahirkan, dimana seperti melalui tahapan - tahapan penyempurnaan yang sudah barang tenttu menyesuaikan dengan perkembangan peradaban hingga sesempurna masyarakat modern sampai dengan saat ini.
Pencarian fosil -fosil purba sampai saat ini masih terus dilakukan oleh tim ahli planatologi bersama masyarakat setempat, dan menurut keterangan dari petugas museum kebanyakan masyarakat sulit untuk membedakan mana fosil berumur jutaan tahun dengan fosil yang baru berumur puluhan tahun, dimana konon katanya aliran sungai bengawan solo yang melalui desa trinil tersebut pernah terjadi pembunuhan masal besar - besaran pada puluhan tahun lalu.. (NDY, 20/01/2018).
0 comments