Latest Posts

Menatap Pancharevo Sebagai Harapan

By January 21, 2019


Pancharevo adalah nama sebuah danau buatan, berjarak lebih kurang 30 km dari pusat kota Sofia, dengan luas lebih dari 5km. Danau tersebut dibangun pada tahun 1940, diantara gunung vitosha yang membagi beberapa ruas pemukiman. Alam – alam disekitarnya masih terajaga, sisi – sisi danau masih terlihat pepohanan lebat dan sering digunakan masyarakat untuk hiking, camping, dan beberapa aktifitas menarik lainnya. Terlihat juga pemukiman penduduk yang tersusun dan tertata rapi di sekitar Pancharevo .

Danau Pancharevo adalah salah satu sumber penghidupan masyarakat Bulgaria, disana telah terbangun hydroelektrik atau pusat pembangkit listerik, air danau tersebut juga di distribusikan untuk seluruh masyarakat kota Sofia, ikan – ikan seperti trout , salmon, ikan emas, dan beberapa ikan danau lainnya juga dapat dikonsumsi untuk masyarakat.

Ketika sampai di pancharevo, saya begitu terkesima menyaksikan fenomena alam yang membuat takjub, tercengang, senang, sedih, dimana semua rasa bercampur aduk dialam pikiran menyaksikan seluruh air danau sepanjang 5 km itu membeku.

Terlintas di benak saya sebuah film heroik andalan saya semasa kecil dulu “SUPERMAN”, mungkin kita semua pernah menyaksikan ketika Clark kent berusaha meyelematkan kebakaran dengan meniup salah satu danau dengan kekuatan super powernya hingga danau tersebut membeku, lalu air yang telah membeku ia angkat terbang dan dilemparkan kepusat kobaran api yang telah membakari bagunan …nah pertanyaannya apakah ada Superman yang meniup danau Pancherevo hingga beku seperti itu ? jawabannya bisa benar dan bisa juga tidak tergantung cara prespekftif kita mengartikannya ☺️ , beku di akibatkan suhu /cuaca di Bulgaria dalam minggu terakhir turun mencapai - 10 derajat.

Menyaksikan fenomena alam itu, saya berpikir bagaimana bisa mereka mengendalikan pusat energi itu, bagaimana cara mereka mendistribusikan air beku itu kemasyarakat, dimana sampai detik ini saya tidak pernah merasakan adanya pemadaman aliran listerik dan distribusi air untuk mencuci, mandi lebih dari cukup alias gak habis – habis.

Negara ini emang tidak sebesar Indonesia yang penduduknya lebih dari 250 juta jiwa, dan Bulgaria hanya 10 juta jiwa, perbedaan tersebut tentunya tidak bisa dijadikan tolak ukur, tapi cukup kita bandingkan aja dengan penduduk di beberapa kota – kota besar lainnya yang ada di Indonesia seperti Jakarta , Medan, Surabaya, Sulawesi dan Semarang.

Bulgaria tidak seperti Negara – Negara di Eropa barat, dimana tatanan dan system pemerintahan, baik dalam hal politik dan ekonominya terstruktur rapi hingga mampu memotivasi negara – negara Uni Eropa (UE) lainnya untuk bergerak maju.

Bulgaria juga bagian dari UE, negara ini telah resmi diakui menjadi anggota UE sejak tahun 2007, namun belum seutuhnya masuk dalam zona euro, karena terdapat beberapa persyaratan yang belum terpenuhi. Beberapa pengamat memprediksi Bulgaria akan memasuki Zona Euro pada tahun 2022. Secara makro ekonomi negara ini selalu mengalami pertumbuhan serta stabil dalam lima tahun terakhir, mereka hanya tinggal mengatasi exchange rate mechanism (ERM) atau mekanisme penggunaan mata uang Euro yang masih terus menjadi perhatian Bank Sentral Bulgaria.

Walaupun tidak sebanding besar dengan Indonesia, banyak hal – hal positif yang dapat di jadikan percontohan, sebelum saya sampai didanau pancarevo, saya bersama teman selalu melakukan hal rutin untuk mengisi waktu libur pada setiap akhir pekan, yaitu dengan jalan – jalan menggunakan transportasi umum, kami cukup membeli tiket harian sebesar 4 Lv atau sekitar 36 ribu rupiah, dimana dengan uang sebesar itu, kami sudah bisa seharian sampai dengan pukul 12 malam menggunakan seluruh transportasi umum yang ada, baik itu bis kota, bis kota listerik, kereta bawah tanah, dan trasnsportasi perdaban favourit saya yaitu kereta listerik kota (Trem).

Andaikan system transportasi itu bisa diterapkan di Indonesia, alangkah senangnya rakyat, mereka bisa menghemat bahan bakar, dengan uang 36 ribu mereka sudah dapat bersilaturahmi kemana aja dengan menggunakan moda transportasi yang aman dan nyaman, dan saya pikir kemacetan yang tidak kita rasakan hanya di Jakarta bahkan hampir – diseluruh kota – kota besar di Indonesia dapat teratasi dengan sistem tersebut.

Saya merasakan negara yang pro rakyat, mereka bangun dulu kualitas manusia dengan memenuhi seluruh kebutuhan rakyatnya, baik dalam bentuk pendidikan, serta pendukung lainnya seperti keamanan, energi dan sistem transportasi tadi, sehingga dengan kualitas manusia yang memadai, rakyat mampu mengartikan bentuk regulasi yang diciptakan pemerintah secara baik dan benar hingga kaidah – kaidah moral, etika, bahkan ideology bisa tumbuh dengan baik di masyarakat.

Dengan kualitas manusia yang memadai, masyarakat akan sadar bagaimana berprilaku logis dalam menjalankan hidup sesuai norma dan hukum. Sebagai contoh ketika makan di food court, setelah makan mereka langsung sadar kemana sisa atau bekas makanan itu akan mereka buang, secara otomotis mereka langsung menuju tong sampah yang telah disediakan, bukan berarti tidak ada petugas kebersihan, “para petugas sangat mengapresiasi kita, mereka slalu mengucapkan kata terimakasih”, ya setidaknya itu bagian dari amaliah dalam meringankan beban kerjaan mereka.

Dari sini saya memperhatikan tidak adanya perlakuan diskriminatif terhadap manusia bahkan alam sekalipun. Mereka sadar akan pentingnya kebersihan, mereka juga sadar bagaimana memanusiakan manusia, hingga si petugas kebersihan itu juga akan merasa menjadi seorang pekerja yang lebih professional dalam melaksanakan tugasnya, mereka akan merasa terhormat dan bangga terhadap pekerjaan yang mereka lakukan.

Saya terkadang heran dan slalu berpikir, cukup banyak pejabat – pejabat, anggota parlemen Indonesia baik itu di pusat maupun di daerah berkunjung ke benua ini, dan apa aja yang sudah mereka petik dari hasil kunjungan tersebut.

Eropa adalah tempat yang selalu mereka datangi dalam melakukan studi banding untuk mencari hal – hal positif yang nantinya akan mereka transfer demi kebaikan dan kemajuan bangsa dan negara Indonesia. Tidak perlulah lagi saya harus paparkan ngapain aja mereka kemari, cukup kesadaran diri dan pikiran merekalah yang akan menjawab

Saya tidak ingin mengatakan Indonesia itu tidak maju, Indonesia itu selalu tumbuh dan berkembang, namun masih banyak hak – hak rakyat seperti saya ini yang masih belum kami rasakan sebagai manusia lahir dan hidup di Indonesia. Dengan kekayaan negeri berlimpah ruah sudah sepatutnya dan seharusnya rakyat bisa merasakan pendidikan yang berkualitas, udara dan makanan yang sehat, akses transportasi tanpa harus mikir panjang untuk ngeluarin uang di dompet sehingga masyarakat bisa dapat terus bersilaturami serta saling mengisi.

Menatapi hamparan Pancharevo yang indah itu, dapat dimaknai bahwa kata SUPERMAN dalam paragraph sebelumya adalah analogi dari superpower pemerintah dalam melindungi hak hidup rakyatnya, tentunya kita semua berharap semoga tahun politik di Indonesia saat ini mampu menghasilkan pemimpin berkualitas dan pemimpin yang selalu memperhatikan manusia, alam beserta pikirannya…happy Sunday. ☺️☺️💐
***
NDY -200119

You Might Also Like

0 comments