Latest Posts

CERITA DAN DRAMA COVID 19

By March 22, 2020

sumber gambar : https://www.timescolonist.com

Melihat situasi dunia saat ini dengan kedatangan sang virus yang dinamakan Corona dan dalam beberapa bulan  berganti nama yang sangat keren menjadi Covid 19, mampu membuat seluruh dunia panik, ketakutan dan paling parahnya dalam tempo tiga bulan ekonomi crash/anjlok secara global, harga minyak turun drastis, rupiah melemah, dan  

IHSG yg tadinya bertengger 6000 sekaang terjun bebas di angka 4000, terjadi panic buying dimana – mana,  semua negara memberlakukan lockdown di negaranya masing - masing demi memperotek dan menghambat penyeberan siCovid 19 ini. Kondisi tersebut membuat diri saya dan mungkin seluruh penduduk dunia resah, covid 19 mampu menegaskan sirkulasi 10 tahunan anjloknya ekonomi dunia yang saya pahami  sejak tahun 1998, 2008 dan diawali kembali pada tahun 2018 dimulai dengan krisis keuangan global,  perang dagang, hingga puncaknya pada awal tahun 2020, covid 19  telah  mempertegas kembali rontoknya ekonomi secara global.

Melihat kejadian tersebut, bagi yang hobi nonton, kejadian serupa sebanarnya telah terpapar secara fiksi di film – film dunia, dan banyak pesan dapat kita ambil pelajaran dari film – film yang diproduksi oleh para sutradara terkenal, seperti mission impossible, designated survivors, war z, dan beberapa film lainnya yang menggambarkan dampak dari Industry Diseases, dimana virus yang dijadikan objek dan mampu dibuat sebagai senjata biologi pemusnah masal, virus yang dikembangkan dan diperjual belikan, virus yang disebarkan sebagai alat poitik, dan ada salah satu film lawas menarik “Contagion” yang dibintangi aktor Matt Damon, dimana ceritanya mirip apa yang teradi saat sekarang ini,  menyebarnya virus “MEV- 1” pada film tersebut, dalam waktu beberapa bulan mampu memberikan dampak kepanikan terhadap dunia. (Contagion dalam kamus – kamus internasional dapat diartikan sebagai penyebaran atau penularan).

Plot cerita “contagion” sangat menarik, titik awal penyeberannya berasal dari Hongkong, dan covid 19, awal berkembangnya dari Wuhan, China. Virus MEV- 1 dalam film cotagion juga merupakan zoologist virus, berkembang dari hewan seperti kelelawar. Ilustrasi penyebarannya dimulai dari makanan atau kotoran kelelawar yang diproduksinya telah terinfeksi dan jatuh kekandang babi, kemudian dimakan oleh babi tersebut, daging babi dibawa oleh sipeternaknya untuk dikirm kerestoran di Hongkong, dan virus tersebut bersentuhan langsung dengan chef atau kepala koki restoran, awal penyebarannya mulai teridentifikasi dari restoran di Hongkong yang pengunjungnya banyak dari wisatawan dunia, akhirnya mampu membawa wabah tersebut kenegara mereka masing – masing.

Dalam film contagion, WHO yang menjadi corong kesehatan dunia, menghimbau dan memberikan statemen untuk menjaga diri, tidak keluar rumah, mengunakan masker, hand sanitizer, dan kondisi yang sama saat ini ketika Covid 19 dinyatakan sebagai pandemi.

Dalam film tersebut, kondisi dimanfaatkan oknum tertentu untuk menambah kepanikan, dan pada akhirnya pemerintah memberlakukan lockdown dengan menutup kota yang telah terinfeksi secara masif. Kejadian cukup membuat kerancuan antara masyarakat dalam menghadapi kondisi tersebut. Pada  akhirnya dikarenakan tidak adanya kepastian yang mereka dapat dari pemerintah, terjadi tindakan  anarkis, dimana para penduduk kota tersebut mulai tambah panik, sehingga mereka menjarah setiap toko – toko dan apotik untuk bertahan hidup. Diujung film tersebut, akhirnya dunia mampu menciptakan vaksin untuk  menangkal penyebaran virus dan kondisi kehidupan duniapun kembali normal.

Apakah covid 19, kepanikannya juga akan berlangsung seperti difilm “contagion” ? 

Jawabannya iya, Covid 19 sangat sukses membuat kepanikan di masyarakat.  Baru-baru ini saya membaca berita dimedia lokal,  US dengan kasus penyebaran corona yang masuk dalam 10 besar dunia tersebut, cukup membuat masyarakatnya panik dan menariknya lagi, selain toko kebutuhan yang dipenuhi masyarakat, tokoh yang menjual senjata apipun juga laris dibeli oleh masyarkat Amerika, motif yang saya pahami, mereka takut terjadi keos dan mereka punya senjata untuk melindungi diri mereka masing dirumah.

Apakah akan separah itu ?

Beberapa ahli dari virology dan  tenaga medis, banyak yang menghimbau dan mengatakan bahwa virus ini dapat dilawan dengan meningkatkan anti body, imunitas kekebalan tubuh dengan cara hidup sehat, berolahraga terartur, tidur cukup, dan banyak mengkonsumsi vitamin. Pasien kronis umumnya adalah mereka yang berada pada usia lanjut dan memiliki penyakit – penyakit bawaan sehingga virus covid 19 yang masuk ketubuh mereka mampu memperparah keadaan bahkan bisa mengakibatkan kematian.  Obat untuk Covid 19 juga telah ada, yang katanya telah dibeli pemerintah Indonesia untuk mengobati rakyat Indonesia yang terinfeksi.

Kondisi kota Wuhan, menurut beberapa berita yang saya baca, sudah tidak ada kasus baru untuk covid 19, dan China sendiri mulai menawarkan bantuan - bantuan ke negara – negara yang mulai terjangkit wabah covid 19 ini, dan mereka menganggap mempunyai model untuk penanganan kasus per kasus.

Jhons Hopkins, media center yang mengamati kasus covid 19 sejak Januari 2020, mencatat (pertanggal 22/03/2020) sebanyak 307,280 kasus dari 171 negara, dan jumlah kasus yang sembuh sebanyak 97,378, dan meninggal dunia 13,049. Dari data tersebut persentase tingkat kesembuhan dari total adalah 31% dan kematian hanya 4,2%, namun penyebaran covid 19 dari hari kehari selalu bertambah. Saya bukan tenaga medis bahkan dokter sekalipun, tapi secara angka bisa dibayangkan bahwa tingkat kematian dari  covid 19 sangatlah kecil dan tingkat kesembuhannya walaupun tidak besar namun lebih besar dari angka kematian, artinya secara gamblang bisa disimpulkan bahwa pernyataan mengenai covid dapat dilawan dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh mungkin bisa dibenarkan.

Namun kenapa dunia bisa sepanik ini ya ?

Kepanikan timbul, dikarenakan berita dan daya sebar virus ini yang cukup cepat, sejak awal tahun 2020 sampai saat ini, China yang menjadi pusat penyebaran telah terindentifikasi sebanyak 81 ribu kasus, diikuti Italia 53 ribu kasus, US 26 ribu kasus, Spanyol 25 ribu kasus, Jerman 22 ribu kasus, Iran 20 ribu kasus, Prancis 14 ribu kasus, dan sisanya tersebar di belahan dunia lainnya. Komparasi yang saya ambil dari data WHO tentang penyakit lainnya seperti Tubercoulosis (TB), dalam catatan WHO penyakit TB telah memunculkan angka kematian penduduk dunia sebanak 4000 orang per hari, sekali lagi 4000 perhari ..tapi kenapa kita tidak sepanik Covid 19 ya dalam menghadapi kasus TB ini, apakah karena ini virus lama yang berganti nama baru.

Ada candaan menarik dari teman nun jauh disana, kenapa Italia menjadi negara kedua terbesar penyebaran Covid ? dengan gampangnya dia menjawab, "karena Italia telah menandatangani perjanjian dagang dengan China tahun 2019 lalu.. " Terus kenapa US bisa berada pada posisi ketiga ? "karena US telah memulai perang dagang dengan China tahun 2019 lalu "…wkkkk.

Apapun itu semoga badai ini cepat berlalu, tetap dirumah, tetap menjaga lingkungan agar slalu bersih, makanan yang bergizi, saling membantu antar sesama, banyak berdoa dan paling penting lagi jangan panik,  kepanikan hanya memberikan keuntungan bagi sipencipta kepanikan.  

Harapannya, dunia bisa segera seperti di film “contagion”,  segera membuat vaksin untuk Covid 19 agar keresahan dan kepanikan masyarakat dunia dapat teratasi..dan bagi yang ada uang banyak it’s good time for stock buying biar IHSG kita bisa recovery dan ekonomi kembali normal he..he.he (NDY,22/03/2020)…happy weekend, keep healthy & smiling

P.S : IHSG (Index Harga Saham Gabungan)

You Might Also Like

0 comments