Latest Posts

NARASI KESEIMBANGAN

By January 20, 2018

Narasi Keseimbangan

Memaknai sebuah kehidupan harus di lihat dari dua aspek yang harus sejajar antara kiri dan kanan, berat dan ringan. Makna dari dua aspek tersebut adalah bagian dari cycle keseimbangan.

Kesimbangan yang hakiki selalu mewarnai setiap kehidupan di alam sesmesta. Diantara Hitam putih, berat dan ringan, serta kebaikan dan keburukan slalu mendapatkan porsi yang sejajar. Jika kedua unsur tersebut tidak seimbang maka akan mengalami distorsi kemiringan hingga semuanya akan tumpah.

Diantara banyaknya orang- orang baik dibumi ini pasti juga ada orang-orang yang jahat, diantara kaya pasti ada juga miskinnya, tinggal kita sebagai pemeran utamanya untuk dapat memposisikan diri kita apakah masuk kesalah satu unsur tersebut.

Keseimbangan itu membawa kita kedalam sebuah pilihan, seperti kalimat yang sering kita dengar “hidup itu adalah pilihan”, hitam putih kehidupan kita itu ada didiri kita masing –masing, tidak semata- semata hanya muncul dengan sendirinya, jadi jahatnya kita itu karena kita yang membawa kita jadi jahat dan untuk merubahnya kedalam kebaikan bagian proses kesadaran diri kita sendiri untuk kembali .

Begitu pula keseimbangan antara kaya dan miskin, kayanya orang itu adalah bentuk proses usaha yang keras dan miskinnya seorang itu adalah bagian proses usaha kerasnya untuk menjadi miskin, konteks kaya dan miskin yang saya maksud bukan hanya sebatas materi tapi saya berusaha untuk mendefinisikannya secara luas.

Dalam putaran poros bumi berdampak dalam sebuah lingkaran kehidupan, terkadang kita dapat merasakan dan melihat sebuah re-position, dan membentuk sebuah perubahan, kita bisa melihat hari ini orang itu baik, dan dalam bauran waktu tiba- tiba orang itu bisa menjadi jahat, kita bisa melihat dia kaya hari ini dan tiba-tiba dia bisa menjadi miskin, disaat dia sehat tiba- tiba bisa jatuh sakit.

Uniknya dari putaran tersebut ada yang konstan, mereka seperti tidak terpengaruh dari dampak pusaran tersebut, mereka tidak berubah justeru pusaran tersebut membawa mereka menjadi lebih baik, lebih kaya,lebih alim, lebih sehat, lebih jahat, dan lebih buruk.

Hakiki dari keadaan, adanya bentuk upaya – uapaya dalam mempertahankan kedua unsur tersebut. Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna, manusia diberi ruh dan akal. Dengan tujuan agar manusia mampu bertahan survive dengan berpikir untuk melakukan dan berbuat sesuatu dalam sebuah proses. Dan hebatnya lagi Tuhan juga memberikan Manusia ruang untuk berinteraksi dengan-Nya pada setiap waktu, untuk mengucapkan rasa syukur atas keberhasilan dan ruang tempat kita meminta pengampunan serta memohon petunjuk atas apa yang akan kita upayakan.

Dalam kesempurnaan manusia Tuhan juga membuat landasan aturan hukum melalui agama untuk membentengi ideologi kita dalam mengolah proses kehidupan, serta sebagai pedoman kita untuk berbuat dan bertindak di bumi ini, hukum inilah yang menjadi penyeimbang atau neraca dalam cycle of live.

Sebagai makhluknya yang sempurna kita dituntut untuk terus tanpa henti-hentinya menggali dan mencari proses kesempurnaan didalam diri dan dalam kehidupan kita. Usaha untuk menuju kesempurnaan tersebut terkadang pahit dan penuh liku, di tuntut suatu keyakinan penuh dalam menggapai proses tujuan, hingga membentuk akhir dari sebuah keseimbangan kebaikan yang lebih sempurna. (NDY-/31/08/17)

Jika kamu memakan kebab dan meneguk anggur,

Maka rasa apa yang dicecap oleh kedua bibirmu ?

Itulah air yang diminum oleh sang pemimpi.

Kelak saat kamu terbangun dari tidurmu..

Dirimu akan merasa haus, sedang air yang kamu minum dalam mimpi,Tidak memberimu manfaat apapun.

“Dunia ini seperti mimpi – mimpi orang yang tidur “.(Jalaludin Rumi)

You Might Also Like

0 comments