SAPIENS VS KORUPTOR
Pemateri yang unik dalam pemikirannya mampu memetakan peradaban dari masa Purba berproses ke masa awal literasi dengan ditemukannya jejak prasati yupa, dimana pada masa itu manusia mulai merekam pemikirannya melalui tulisan dengan memahat di batu, serta bukti dari kecerdasan luar biasa masyarakat dalam memanfaatkan pemikiran dan teknologi yang berkembang pada masa kerajaan mataram kuno dalam membangun candi Borobudur yang merupakan salah satu keajaiban dunia, sampai dengan datangnya pedagang-pedagang muslim yang membawa teknologi kertas pada awal revolusi kerajaan nusantara pada waktu itu, sehingga rekam jejajak peradaban dapat di - memorizing dan memiliki bukti sejarah sampai saat ini. Kajian tersebut mampu mengajak kita untuk berpikir kembali bahwa kondisi yang terjadi saat ini adalah akar dari budaya masa lalu, tinggal bagaimana kita dalam memposisikan diri, dan kembali menghargai serta menghayati peran nenek moyang dalam membangun peradaban.
Menarik yang menjadi perhatian saya dalam kuliah umum tersebut adalah proses pertumbuhan kecerdasan manusia purba dari megantropuspaleojavanicus – Pithecantropus dan Homo Sapiens. Fosil yang di temukan sepanjang sungai Begawan solo jawa tengah sampai ke jawa timur mulai dari trinil, sambungmacan, sangiran yang merupakan wilayah ditemukannya jejak makhluk purba Indonesia. Dimana makhluk purba tersebut berproses atau berevolusi dalam sebuah perubahan fase sampai ke Homo Sapiens, dimana dalam rekam jejaknya memiliki tingkat pertumbuhan yang berbeda.
Fosil tersebut hidup di tahun yang berbeda pada puluhan bahkan jutaan tahun yang lalu dan memiliki kapasitas volume otak yang berbeda. Seperti Megantropuspaleojavanicus dan Pithecantropus memiliki volume otak hampir sama sebesar 700 – 1000 centimeter kubik, sampai ke Homo Sapiens yang bisa di katakan manusia purba yang memiliki volume otak hampir sama dengan manusia sekitar 1000 -1200 centimeter kubik.
Dari volume otak tersebut dapat dianalogikan sebagai tingkat kecerdasan masing-masing manusia purba saat itu. Misalkan antara megantrapus dan pithecantrous hanya dibedakan dengan proses perubahan pada tubuhnya, yang artiya tingkat kecerdasannya masih belum sempurna hanya berpola seperti otak-otak binatang yang memiliki pikiran primitif hanya untuk bertahan hidup.
Sedangkan Homo Sapiens dianggap tubuh serta kapasitas otaknya hampir sama dengan manusia modern saat ini hanya berselisih sekitar 50 sd 100 centimeter kubik. Dari rekam jejaknya, manusia purba Homo Sapiens pada ratusan tahun sudah berusaha memunculkan simbol –simbol positif seperti lukisan –lukisan di goa, peninggalan senjata-senjata berburu dari batu dan logam, tempat – tempat tinggal mereka di goa – goa dan bisa dikatakan adalah cikal mulainya peradaban budaya . Dapat diasumsikan sapiens memiliki tingkat kecerdasan berpikir melebihi manusia-manusia purba sebelumnya, mereka berusaha berkomunikasi untuk masa depan dengan meningalkan jejak budaya dan literasi agar masa depan memahami akan keberadaannya. Banyak Ilmuan dan sejarawan mengatakan bahwa sapiens adalah nenek moyangnya bangsa-bangsa di Dunia.
Masyarakat modern memiliki akal kecerdasan melebihi masyarakat purba sebelumnya, dalam pemikiran – pemikiran yang dinamis sehimgga mampu membangun, dan menciptakan sebuah peradaban dunia yang terus berkembang sampai saat ini. Dari kedinamisan tersebut tentunya akan menumbuhkan sebuah gejolak baru dalam segala hal baik itu budaya,Hukum, ekonomi, politik, agama, yang bersentuhan dengan kehidupan sosial masyarakat.
Evolusi bentuk perubahan antara manusia purba (Homo Sapiens) ke masyarakat modern saat ini, adalah adanya transisi perubahan ideologi yang di jadikan sebagai landasan hukum dalam melaksanakan bentuk dan tata kehidupan. Pada zaman purba sebelumnya (Pithecantropus) mungkin bunuh membunuh untuk bertahan itu hal yang biasa, karena tidak adanya landasan ideologi baik itu agama maupun hukum, berlaku pada saat itu adalah kehidupan rimba dimana yang kuat bisa bertahan dan yang lemah tetap akan mengikuti yang kuat.
Melihat fenomena yang terjadi saat ini di Indonesia bahkan di dunia , khususnya dalam mengamati kasus korupsi yang selalu marak, bahkan terus menerus terjadi, dimana Ideologi dan hukum sudah tidak dijadikan sebagai landasan lagi bagi mereka.
Uang rakyat dikorupsi, uang dijadikan alat untuk mengendalikan seluruh lini sehingga seluruh aperatur dapat dikendalikan pada sebuah kekuasaan.
Dan mereka tanpa ada rasa takut, bahkan malu sekalipun untuk melakukan kekejaman korupsi dan mereka bisa saling membunuh. Pernyataan bahwa alam itu berotasi sepertinya telah terjawab. Masyarakat modern saat ini seperti kembali ke jaman masa purba waktu itu, dimana rasa malu itu sdh tidak di hiraukan, bahkan kembali kezaman pitehecantropus, dimana masyarakat purba waktu itu masih sangat primitive belum mampu menghasilkan, tidak hirau apa yang akan terjadi, mereka tidak menggunakan baju (telanjang), bahkan mereka bisa saling membunuh untuk bertahan hidup (survival).
Apakah ini bentukan alam sehingga itu adalah putaran masa lalu yang muncul kembali ? atau sebuah konsep kecerdasan pemikiran manusia untuk memunculkan kembali kehidupan masa purba saat itu.
Jika permasalahan tersebut datangnya dari sebuah ide dan pemikiran, alangkah baiknya kita melawan pemikiran tersebut dengan memunculkan kembali sejarah peradaban purba pada masa sapiens, dimana pada zaman sapiens adalah transisi perubahan masyarakat purba (Pithecantropus) ke zaman manusia. Pada masa itu mereka mulai bisa menciptakan dan menghasilkan. Mereka mulai memiliki pakaian, mereka mulai menghasilkan makanan, dan mereka cerdas membentuk rantai komunikasi dalam berinterkasi dengan alam dan sesama untuk membentuk pola budaya baru yang tidak dimiliki masa purba sebelumnya.
Mereka mampu karena tingkat kecerdasan yang dimilki mereka juga lebih ketimbang masyarakat purba sebelumnya, kapasitas otaknya lebih besar. Dan bisa dibayangkan kehidupan purba pada saat sapiens lebih harmonis dan mampu membangun kehidupan yang damai, tentetram, serta adil dan merata. Dan Homo Sapiens jika dijabarkan pemahamannya ; Homo adalah manusia dan sapiens adalah cerdas , dipahami sebagai manusia yang cerdas dan bijaksana.
Atau perlukah diadakan riset atau penelitian kembali dengan mengambil sample otak para koruptor tersebut, mungkinkah otak para koruptor tersebut mengecil, kapasitas otaknya berkurang sebanyak 1000 centimeter kubik, dan jika itu benar terjadi maka bumi ini kembali berputar ke zaman purba. Dan koruptor adalah Pithecantropus modern saat ini. (NDY/12/09/2017)
Uang rakyat dikorupsi, uang dijadikan alat untuk mengendalikan seluruh lini sehingga seluruh aperatur dapat dikendalikan pada sebuah kekuasaan.
Dan mereka tanpa ada rasa takut, bahkan malu sekalipun untuk melakukan kekejaman korupsi dan mereka bisa saling membunuh. Pernyataan bahwa alam itu berotasi sepertinya telah terjawab. Masyarakat modern saat ini seperti kembali ke jaman masa purba waktu itu, dimana rasa malu itu sdh tidak di hiraukan, bahkan kembali kezaman pitehecantropus, dimana masyarakat purba waktu itu masih sangat primitive belum mampu menghasilkan, tidak hirau apa yang akan terjadi, mereka tidak menggunakan baju (telanjang), bahkan mereka bisa saling membunuh untuk bertahan hidup (survival).
Apakah ini bentukan alam sehingga itu adalah putaran masa lalu yang muncul kembali ? atau sebuah konsep kecerdasan pemikiran manusia untuk memunculkan kembali kehidupan masa purba saat itu.
Jika permasalahan tersebut datangnya dari sebuah ide dan pemikiran, alangkah baiknya kita melawan pemikiran tersebut dengan memunculkan kembali sejarah peradaban purba pada masa sapiens, dimana pada zaman sapiens adalah transisi perubahan masyarakat purba (Pithecantropus) ke zaman manusia. Pada masa itu mereka mulai bisa menciptakan dan menghasilkan. Mereka mulai memiliki pakaian, mereka mulai menghasilkan makanan, dan mereka cerdas membentuk rantai komunikasi dalam berinterkasi dengan alam dan sesama untuk membentuk pola budaya baru yang tidak dimiliki masa purba sebelumnya.
Mereka mampu karena tingkat kecerdasan yang dimilki mereka juga lebih ketimbang masyarakat purba sebelumnya, kapasitas otaknya lebih besar. Dan bisa dibayangkan kehidupan purba pada saat sapiens lebih harmonis dan mampu membangun kehidupan yang damai, tentetram, serta adil dan merata. Dan Homo Sapiens jika dijabarkan pemahamannya ; Homo adalah manusia dan sapiens adalah cerdas , dipahami sebagai manusia yang cerdas dan bijaksana.
Atau perlukah diadakan riset atau penelitian kembali dengan mengambil sample otak para koruptor tersebut, mungkinkah otak para koruptor tersebut mengecil, kapasitas otaknya berkurang sebanyak 1000 centimeter kubik, dan jika itu benar terjadi maka bumi ini kembali berputar ke zaman purba. Dan koruptor adalah Pithecantropus modern saat ini. (NDY/12/09/2017)
0 comments