TRAM
Inilah kendaraan tua yang slalu membawa saya kesana kemari , dari rumah ke kantor sampai mutar – mutar tanpa arah bahkan sampai kesasar gak jelas juga. Tram adalah kendaraan yang lumayan menghibur untuk menghabisi waktu mengisi kejenuhan dari rutinitas. Tram adalah salah satu kendaran tua yang memiliki nilai peradaban, sekitar tahun 1800san atau pada abad awal ke 19 moda transportasi ini sudah berputar membantu mengangkut penduduk kota di Eropa dan Amerika.

Di Sofia sendiri, Tram tersebut masih beroperasi dengan menggunakan system yang sama dari ratusan tahun lalu, hanya chasing dan fisik tramnya aja berubah, meraka update dengan kondisi terbaru saat ini. Awalnya Tram ini menggunakan rel tapi mesinnya ditarik menggunakan kuda, kemudian lanjut dengan teknolgi uap dan saat ini menggunakan teknologi listerik, tidak hanya tram, beberapa bus kota juga menggunakan sistem listerik. Listerik yang saya maksud bukan digunakan seperti mobil Hybrid yang bisa di charge, tapi mereka menggunakan listerik langsung, dimana diatas atap kendaraan tersebut tepasang alat yang terkoneksi atau melekat pada kabel – kabel listerik pada setiap jalur kereta dan bus.

Biayanya juga tidak mahal dan terjangkau bagi masyarakatnya. Bayangkan aja dengan biaya sekitar 50 leva perbulan atau jika di rupiahkan berkisar antara 450 ribu rupiah, kita sudah bisa setiap hari menggunakan seluruh fasilitas transportasi yang ada di negara tersebut baik itu subway atau kereta bawah tanah, Tram tadi, Metro bus dengan sangat aman dan nyaman. Bagi yang yang tidak menggunakannya setiap hari mereka cukup membeli tiket harian yang hanya seharga 4 lv atau sekitar 38 ribu rupiah, dimana tiket itu dapat digunakan selama satu hari, dan kita sudah bisa keliling kota menggunakan seluruh publik transport yang ada terkecuali taxi.

Masyarakat bisa menghemat lebih dari 50 % penggunaan BBM jika mereka memilki kendaran pribadi dirumahnya. Walaupun penggunaan kendaraan pribadi juga masih banyak tampak dijalanan, namun tidak terlihat macet seperti di kota - kota besar kita di Indonesia.

Kembali ke Tram tadi, di sofia jalur tramnya berada pada pusat kota dan terkoneksi dengan seluruh destinasi pada pusat kota. Konon menurut beberapa warga tram ini (disofia) jalurnya telah dibangun sejak pemerintahan ottoman walaupun tidak ada fakta yang akurat menyebutkan, sistemnya telah terbangun pada 1890 dan pada januari 1901 kereta peradaban ini terlah beroperasi sempurna untuk menghubungkan beberapa destinasi dalam kota hingga saat sekarang ini.

Saya tidak membayangkan sebuah tatanan yang telah ada dalam beberapa abad lalu namun masih bisa terjaga dengan baik, dan bekas literasi mengenai tram tersebut dapat kita lihat di salah satu museum nasional dikota ini, banyak terdapat buku – buku tua yang menulis tentang perencanaan planology pada abad ke 19.

Di Indonesia khususnya dibeberapa kota di Jawa, kita pasti pernah melihat bekas jalur tram yang pernah beroperasi pada era kolonial, saya berasumsi berapa ratus tahun lau Indonesia sudah maju dalam mengatur publik tranportasi untuk rakyatnya. Nah pertanyaannya kemana bekas – bekas kereta tersebut bahkan besi tuanya mungkin sudah masuk kubur kali ya..wkkk.☺️

Entah kenapa kereta yang sangat menarik tersebut tidak beroperasi lagi di Indonesia, mungkin karena perlawanan era penjajahan dulu sampai keretanya juga kita habiskan.

Sejarah mencatat bahwa setelah dinasionalisasikan perusahaan kereta Belanda pada saat itu, tram mulai mengalami permasalahan dalam sisi operasional, terakhir pada tahun 1964 Tram masih terlihat beroperasi, namun berangsur punah ditelan jaman☺️. Menurut para ahli pada era itu menganggap tidak sesuai dengan tata ruang kota di Batavia(Wikipedia).

Apakah karena ada oligarki yang timbul pada saat itu, sehingga mereka mencoba membuang sebuah tatanan yang telah tercatat baik dalam sejarah untuk mencoba memunculkan sebuah teknologi baru dengan mengedepankan produksi massif terhadap kendaraan dari industry kapitalis, yang mampu mengajarkan masyarakat Indonesia untuk slalu dapat menikmati kemacetan di Jakarta….happy sunday☺️☺️💚💛💙💗