Latest Posts

DIMANA KOPIKU ?

By June 08, 2019



Dimana Kopiku?

Hampir seluruh kopi dunia ada di Warung kopi itu,  Sayang Kopi Nusantaraku tak tercium sedikitpun aromanya,  kenapa ya?.

Selama sebulan lamanya saya berpuasa,  tidak satu gelas kopi yang masuk ke tubuh ini, mungkin karena jarak antara waktu berbuka dan sahur begitu dekat, serta terasa sangat singkat,   itulah salah satu alasan pas saya untuk tidak menyentuh arabika kesayangan yg hanya terpajang manis selama sebulan penuh di dapur.

Hari kedua lebaran,  intiusi dan naluri ngopiku muncul kembali,  entah kenapa seperti ada panggilan jiwa "ayo bung siram mulutmu dengan kopi lagi wkkkk"  akhirnya kuputuskan utk berangkat ke mall terdekat untuk mencari makan siang dan segelas kopi.

Sofia ring mall,  adalah salah satu mall di Sofia yg menjadi favoritku untuk sekedar menghibur  diri ketika kangen keluarga,  karena hampir semuanya keluargaku pada doyan ngemall he..he..he.  Setelah parkir dan memasuki lantai dua mall tersebut, mataku tertuju sebuah warung kopi atau bahasa keren lainnya Coffee Shop,  tempatnya sangat strategis, tidak seperti warung kopi biasanya ketika kita lihat di Mall,  tidak menggunakan ruangan besar, hanya sekitar lima meja bundar kecil  berada dalam coffee shop.  Lokasinya bersebelahan dengan beberapa toko - toko pakaian.

Tempatnya sangat terbuka, sehingga pandangan mata ini bisa seperti CCTV yg bisa mengawasi lokasi mall sampai pada sudut 360.

Warung kopi yang menarik,  selain berbagai macam kopi dari seluruh dunia,  warung kopi tersebut juga menjual berbagai macam jenis teh,  peralatan kopi,  dari mesin roasted,  filter kopi,  mesin pembuat kopi,  dan peralatan lainnya yang berhubungan dengan kopi.

Baristanya sangat apik dan begitu  interaktif kepada  para pengunjung, sehingga mampu membuat aku bertahan ngobrol lebih dari satu jam.  Kamipun mulai bercerita, berikut  pertanyaan awalku " Bro, saya lihat hampir semua negara penghasil kopi ada disini, accept Indonesia,  knp kopi Indonesia gak ada ?" 

Warung kopi ini hanya khusus menjual kopi jenis Arabika,  menurut si barista itu, Arabica sangat memiliki segmen tersendiri,  umumnya pencinta kopi lebih senang haunting jenis kopi Arabika,  selain harganya yg begitu wow,  namun para pecinta kopi tidak sungkan merogoh kantongnya untuk membeli roasted bean tersebut.

Hampir kuperhatikan para  konsumen setelah minum kopi yg di seduh,  pasti membeli kembali biji kopi yg telah di roasted. Biji kopi tersebut  terpajang indah  didinding sehingga terlihat sebagai  ornamen Interior yg begitu menawan.

Roasted biji kopi itu disimpan dalam tabung yg memanjang keatas  dengan ukuran lebih kurang setengah meter dan berdiameter 1,5 inch, jadi ketika pelanggannya akan membeli tinggal push tombol dan kopi itu keluar lalu di masukin ke kemasan packaging yg telah disiapkan, kemudian di timbang sesuai dengan volumenya.

Waktu itu saya memesan satu gelas double expresso,  karena asiknya kami ngobrol tentang kopi,  teman baristaku  kembali membuatkanku segelas expresso dari biji kopi Arabica Ethiopia,  menurut dia ini salah satu Arabika terbaik. Kemudian dia menyeduhkan kembali kopi hitam yg diramu semacam Americano, kopi diseduh dengan air panas kemudian difilter kembali,  seperti kopi ala rumahan yg biasa saya nikmati sendiri.

Kembali kepertanyaan awal yang kulontarkan kepadanya (barista itu),  dia menjawab mereka agak kesulitan utk mendapatkan kopi Indonesia,  disamping harganya,  dan menurutnya kopi yg enak dan pernah mereka jual adalah Arabica jenis Java, dan sangat sukar mendapatkan stock nya,  karena sudah di borong para pemain dan pecinta kopi di Eropa Barat.

Naluri nasionalisme kopiku tersentak dengan sangat dahsyat,  saya berusaha meyakinkannya bahwa Di Indonesia kopi kita tidak hanya di Jawa,  hampir seluruh pulau di Indonesia,  dari kopi Gaiyo Aceh,  kopi belawan di Sumatera,  kopi gajah Lampung,  Arabica Papua, kopi Toraja Sulawesi,  kopi robusta Pontianak, kopi luwak,  hingga kopi pinogu Gorontalo.

Sangat expressive sekali respon si Barista itu, “brother  please bring me some", " ups.. Business is business" candaku, " ok we make deal if there is good,  would like to buy from you"  jawab barista itu,  Kami pun ngakak togather.. So moga - moga ini rezeki ya.

Kopi sangat memiliki peluang pasar di negara ini,  entah kenapa  kurangnya pemasok kopi Indonesia yg masuk langsung ke negara ini, mereka justeru masuk dari negara – negara besar di Eropa,   bahkan pada tahun 2018 angka perdagangan anjlok sebesar lebih kurang 40 %, dari total perdagangan sebesar USD 13 juta pada tahu 2017, terjadi lompatan drastis pada tahun 2018, anjlok sebesar lebih kurang USD 6 juta.

Total Angka perdagangan impor kopi dunia ke Bulgaria cukup signifikan berkisar diatas USD 155 juta,  dan bukan tidak ada  kopi Indonesia yang masuk ke Negara ini, namun Indonesia masih masuk 10 eksportir kopi yang masuk ke Negara Ini, dengan market share di dominasi oleh Italia (28 %), Vietnam (12 %), jerman (9 %), Brasil (6 %), China (5 %), dan di ikuti Indonesia (4%).  Informasi yang kudapat, kabarnya kopi Indonesia yang masuk masih didominasi grade – grade rendah atau kopi yang berkualitas rendah, untuk segmen masyarakat menegah.

Seperti kita ketahui, kualitas biji Kopi Indonesia telah diakui dunia, sangat berkualitas memiliki aroma dan cita rasa tersendiri,  hanya saja kita kalah bersaing pada harga.  Menurut mereka kopi Indonesia fluktuasi harganya cukup tinggi dibanding negara negara imprtir lainnya. Bahkan sesama Negara Asean, Vietnam termasuk pesaing berat Indonesia, Kopi Vietnam mampu bersaing dengan harga dan kualitas.

Secara bisnis harga sudah barang tentu tidak pernah bohong,  di Eropa Barat kopi - kopi yang sangat berkualitas di Indonesia begitu laku disana.

Perlunya dilakukan kembali penetrasi pasar untuk mencermati pasar di wilayah timur Eropa. Berdasarkan data yang saya dapati dari pedagang kopi, umumnya kopi Indonesia yang mereka dapat justeru mereka impor dari Italia dan beberapa stockiest besar di beberapa negara eropa barat. jika dilihat dari harga, cukup signifikan jika dibandingkan ambil langsung dari Indonesia, artinya potensi untuk meningkatkan market share masih terbuka lebar, tinggal bagaimana membangun segmen khusus untuk wilyah tersebut dengan membuat perencanan baru baik dari harga, kemasan, dan lain sebagainya.

Sejak berada lebih kurang 8 bulan di negeri ini,  cukup lumayan saya mengamati perkembangan industri kopi di negara yang berpenduduk lebih dari 7 juta jiwa ini.  Secara feasibility   kopi Indonesia masih sangat memiliki peluang untuk masuk ke negara ini, bahkan  tidak hanya Sofia tapi seluruh negara di belahan timur Eropa dan Balkan, dan ambisi untuk meningkatkan perdagangan ekspor Indonesia masih sangat terbuka melalui komoditi kopi…ayo ngopi , and happy weekend.

(ngopi di  #Coffero, Sofia NDY- 08/06/19)




You Might Also Like

0 comments