CERITA BEOGRAD II : JEJAK BUNG KARNO
![]() |
Foto Presiden Pertama Indonesia, Soekarno terpajang rapi di Museum JB. TITO |
Cerita
Beograd kedua saya Kali ini begitu berkesan dan sangat spesial karena bisa
menikmatinya bersama mantan pacar dan bisa berkunjung ke museum Yugoslavia
dimana memiliki bukti sejarah, bahwa negara ini punya pemimpin yang cukup
disegani didunia, Presiden JB Tito, ceritanya beliau sangat akrab dengan Presiden
pertama Indonesia, Soekarno.
Tito
mampu keluar dari pengaruh Rusia dan berdiri sendiri sebagai negara komunis
dengan mendirikan non alignment movement atau negara non Block yang diikuti
oleh Indonesia pada saat itu, sangat menarik bukan ? dan jika mengunjungi
museum Yugoslavia dialamnya juga terdapat museum khusus untuk presiden Tito, dan
terpajang rapi foto – foto Soekarno di deretan pemimpin dunia yang memiliki
hubungan baik dengan Tito.
Bangga
sekali, ketika melihat my first President dihargai dan dihormati oleh sebuah
negara dan bukti sejarah ini tentunya harus dishare agar dunia tahu bahwa
Indonesia adalah negara yang sangat berpengaruh di dunia. Terdapat dua foto dan
bukti bintang penghargaan yang diberikan Soekarno kepada Tito, dan ini
menunjukan betapa pentingnya Indonesia dimata dunia.
Seketika
muncul pertanyaan di benak saya, apa yang menjadikan Yugoslavia penting buat Indonesia
atau Indonesia penting buat Yugoslavia ?, dimana kita ketahui pergolakan
menentang ideologi komunis sudah mulai
tampak di Indonesia sejak era tersebut.
Gerakan
politik pergererakan berusaha merombak bentuk demokrasi liberal yang tidak
menguntungkan para kaum plorateral yang menginginkan perombakan. Ideologi
komunis sangat menguntungkan dalam sebuah pergerakan pada saat itu. Paham tersebut sangat memiliki pengaruh kuat, dimana hampir disetiap negara Eropa
pasti memiliki aliansi berpaham sosialis dan komunis. Sejak Lenin
memperkenalkan kekuatan sosialis berbasis Marxisme sehingga mampu membangun kekuatan
dengan merangkul negara – negara menjadi
bagian dari Uni Soviet.
Namun
yang menjadi unik buat Yugoslavia sendiri adalah mereka berusaha keluar dari
pengaruh Rusia dan mereka ingin menjadi negara berbasi komunis tanpa ada tendensi
dari mana- mana.
![]() |
Presiden Soekarno menyempatkan Gueriila medal kepada JB. TITO, "The Symbol of Anti Colonial Strugle?" |
Ada
foto yang menarik perhatian saya terpajang di museum Tito, yaitu foto Soekarno memberikan mendali
penghargaan kepada presiden Tito, pada keterangan foto tersebut menyebutkan
bahwa mendali itu adalah “Gueriilla Medal” merupakan “the symbol of anti
colonial struggle”, pada periode 1944 - 1981 Presiden Tito telah menerima 106
penghargaan dari 60 negara dunia. Medal
Guerilla ini merupakan simbol anti kolonial, dimana pada saat itu pada tahun
1945 – 1949 Indonesia sedang berusaha untuk merdeka dan melepaskan diri dari
kolonialisme, “symbol of freedom” tersebut diberikan bung Karno kepada Tito dan
mungkin bisa saya asusmikan bahwa Tito
merupakan tokoh komunis dunia yang mampu berdiri sendiri dan lepas dari
pengaruh negara besar Rusia yang hampir seluruh negara komunis dunia tidak bisa
lepas dari pengaruh Uni Soviet pada saat itu.
Terlepas
dari isu komunis yang didera Bung Karno pada saat era 1960, Bung Karno adalah
tokoh patriotik yang sangat berpengaruh dunia, dan Bung Karno berjuang keras
mengantar Indonesia menjadi negara besar dan indepeden tanpa ada pengaruh dari
manapun. Akrabnya Bung Karno dengan negara – negara memiliki pengarus komunis
dan sosialis, beliau hanya berusaha
mempelajari dan bersentuhan terhadap gerakan perjuangan mereka, sirkulasi
sejarah dunia yang mengharuskan kita mempelajari bahwa konsep sosialis dan
kapitalis adalah dua arah yang berbeda. Munculnya sosialisme merupakan kondisi ingin memberikan kesejaheraan, prosperity bagi
negara yang sedang mengalami tekanan monarki bahkan feodalisme pada saat itu,
dorongan sosial pada saat itu ingin benar – benar ingin membuat rakyatnya
sejahtera dan negara berusaha mengatur kesataran tersebut dengan memberikan
penghidupan yang layak, pekerjaan dan strata sosial yang seimbang.
Menepis
monarkisasi pada era tersebut konsep sosialisme dan bentuk komunisme sangat
memiliki pengaruh terhadap hampir seluruh
timur eropa dan beberapa kawawan dunia. Namun tidak menepis sirkulasi sejarah
tersebut dapat merubah paham sosialis ketika negara itu telah menjadi kuat
hingga mampu menggabungkan konsep kapitalis dalam sistem ekonominya.
Saya
merasakan bahwa Bung Karno sangat peka sekali dalam mempertimbangkan bagaimana
membuat Indonesia menjadi negara merdeka, negara maju, untuk itu beliau
berusaha berkunjung, dan bersahabat ke negara – negara memliki sejarah panjang dengan
memiliki pergolakan politik untuk berusaha keras lepas dari penjajahan,
dari situlah saya menilai bahwa Presiden pertama Indonesia sangatlah kharismatik
dan bijaksana dalam memutuskan
kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, beliau butuh dukungan dan masukan kepada
pemimpin – pemimpin dunia yang sangat fokus dan penuh pengorbanan dalam
memperjuangkan negaranya, salah satunya JB. Tito, presiden Yugoslavia yang
mampu memukul mundur Nazi dari negaranya.
Sedikit
intermezzo ..SouthEastern Europe dan Balkan banyak diwarnai dengan wanita –
wanita berparas cantik, bagi yang pernah berkunjung ke wilayah – wilayah Balkan pasti
lah sangat setuju dengan apa yang saya katakan, paras mereka sangat berbeda
dengan wanita – wanita di eropa Barat, mereka memiliki blasteran dengan kontur
mengikuti peradaban - peradaban sebelumnya, perbaduan Yunani, Roma, Turki, dan
Rusia sebagai finishing touchnya mampu melengkapi warna dari ciptaan Tuhan yang
sempurna nan indah itu, bisa kebayangkan
kenapa Soekarno bisa berteman akrab
dengan JB Tito dimana keduanya sama – sama orang yang sangat menghargai the
beauty of Lady.
Lebih
satu jam merasakan kedigdayaan JB tito dan Bung Karno, kemudian lanjut lagi keliling
- keliling kota Serbia. Sebagai tips, di
Serbia jangan lupa ketika membeli apa – apa setidaknya bill atau bukti
pembayaran jangan sampai hilang, ini kejadian saat saya dan isteri tercinta membeli
tiket bus untuk kembali ke pusat kota.
Setelah
sampai di dua pemberhentian shuttle bus yang kami tumpangi, kami dicek oleh petugas bus untuk pemeriksaan
tiket yang normal dilakukan, dan ketika tiket bus kami diperiksa, muka petugas tersebut
tiba -tiba berupah 90 derajat, mulai tidak ramah dan dihalte bus berikutnya
kami diminta turun dari bus dan mereka bilang tiket bus kami tidak ada isinya.
Setelah
mengalami perdebatan Panjang, sampai saya minta khusus kemereka untuk ikut kami kembali ketempat tiket bus yang kami beli,
sipetugas itu tetap ngotot, dan berulangkali nanya mana bukti pembelian,
padahal sudah saya yakinkan kepadanya ayo temani saya kembali kekios toko
tempat saya membeli tiket tadi, tetap aja dia gak mau dan terus nanya mana
bukti pembeliannya, yang apesnya bill pembelian kami ntah cecer dimana...
Sampai
kepada argumentasi mentok, mereka mengancam akan membawa kami kekantor polisi, kami
dianggap nipu dengan bawa tiket yang gak diisi dan akan diancam denda sampai
dengan 6000 dinar Serbia, wkkkk. Saya merasa saya diancam oleh sang petugas,
tantangan itu saya ladeni “ayo kita ke kantor polisi” spontan saya berujar
berani yang membuat muka isteri saya juga mulai marah dengan saya, sampai pada akhirnya
datang dua pasangan muda yang berusaha
membantu kami.
Ujung
cerita, Alhamdulillah akhirnya sipetugas percaya bahwa kami benar – benar habis
ditipu dari pembelian tiket tadi, dan pesannya hanya singkat “ jika beli sesuatu, khususnya untuk tiket bus harian
di Beograd, bukti atau bill pembayarannya jangan sampai hilang, dan ketika ada
kejadian seperti ini mereka akan gampang membantah dan jika ada billnya mereka
tidak bisa mengelak” ujar sipetugas yang galak tadi…happy weekend.(NDY, 18/9/19)
0 comments